Banner Sumsel Maju untuk Semua
Sumsel Maju Terus untuk Semua

TPID Se-Sumsel Perkuat Koordinasi, Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Kendalikan Inflasi

×

TPID Se-Sumsel Perkuat Koordinasi, Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Kendalikan Inflasi

Sebarkan artikel ini

Rakor dan Capacity Building TPID di Palembang Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor, Dorong Intervensi Pasar dan Strategi Berbasis Data Hadapi Tantangan Inflasi di Sumatera Selatan.

TPID Se-Sumsel Perkuat Koordinasi, Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Kendalikan Inflasi
TPID Se-Sumsel Perkuat Koordinasi, Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Kendalikan Inflasi. Foto: Dok. BHP Provinsi Sumsel

PALEMBANG, NUSALY — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggalang kekuatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumatera Selatan dalam Rapat Koordinasi dan Capacity Building. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mengendalikan inflasi secara efektif. Acara yang dihadiri para kepala daerah dari 17 kabupaten/kota beserta jajaran terkait ini berlangsung di Hotel Novotel Palembang, Selasa (8/7/2025).

Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, yang juga menjabat Ketua Harian TPID Sumsel, menyampaikan pentingnya kegiatan ini. Selain rapat koordinasi, acara juga diisi dengan sesi capacity building serta High Level Meeting yang direncanakan dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru.

“Pengendalian inflasi merupakan prioritas bersama yang memerlukan kolaborasi lintas sektor. TPID daerah perlu aktif melakukan pemantauan harga dan mengambil langkah cepat untuk menjaga stabilitas harga komoditas,” ujar Edward Candra, menegaskan bahwa penanganan inflasi bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama.

Tantangan Inflasi dan Dorongan untuk Intervensi Pasar

Edward Candra juga memaparkan data inflasi Provinsi Sumsel per Juni 2025. Angka inflasi menunjukkan 0,08% (mtm) dan 2,44% (yoy). Meskipun masih dalam rentang target nasional 2,5%±1%, data ini menempatkan Sumsel sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi di Pulau Sumatera dan menempati peringkat ke-8 secara nasional. Beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi diantaranya adalah emas perhiasan, beras, minyak goreng, dan cabai rawit.

Menanggapi data tersebut, Edward Candra mendorong TPID kabupaten/kota untuk meningkatkan koordinasi secara internal dan eksternal, melakukan intervensi pasar yang tepat sasaran, serta menyusun strategi pengendalian harga berbasis data yang akurat. Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan hasil rakor ini untuk mengidentifikasi tantangan spesifik di wilayah masing-masing dan merumuskan solusi konkret yang efektif.

Baca juga  Pemprov Sumsel Galakkan Kembali Gerakan Mandiri Pangan, Sasar Perkantoran Hingga Sekolah untuk Perluas Cakupan

“Kami berharap semua pihak terus berkomitmen untuk menjaga inflasi tetap terkendali demi stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat,” tutup Edward, menegaskan kembali pentingnya stabilitas harga untuk kesejahteraan warga.

Turut hadir dalam kegiatan penting ini sejumlah pejabat dan perwakilan lembaga terkait, antara lain Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Industri Manufaktur, Agro, Farmasi, dan Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Mochamad Edy Yusuf; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Duddy Adiya; Kepala OJK Prov. Sumsel, Arifin Susanto; Kepala BPS Prov. Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto; Kepala BMKG Prov. Sumsel, Dr. Yan Dayantolis, S.Si., M.Si; para Bupati/Wali Kota se-Sumsel; dan para Kepala OPD Provinsi Sumsel. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen kolektif dalam menghadapi isu inflasi. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.