OKI, Nusaly.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi stunting. Berbagai aksi konvergensi, termasuk Rapat Koordinasi Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2024, terus gencar dilakukan untuk mencapai target penurunan angka stunting.
Upaya Konvergensi Penurunan Stunting
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir, Saparudin, menjelaskan bahwa 8 (delapan) Aksi Konvergensi Penurunan Stunting menjadi fokus utama TPPS OKI. Aksi-aksi ini meliputi:
- Analisis situasi: Melakukan pemetaan dan analisis data untuk memahami kondisi stunting di wilayah OKI.
- Perencanaan: Menyusun strategi dan program yang tepat sasaran untuk mengatasi stunting.
- Pelaksanaan program: Melaksanakan program-program pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi.
- Penguatan regulasi: Memperkuat regulasi dan kebijakan terkait pencegahan dan penurunan stunting.
- Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM): Meningkatkan kapasitas KPM dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
- Penguatan manajemen: Memperkuat sistem manajemen dan monitoring program penurunan stunting.
- Review kinerja tahunan: Melakukan evaluasi dan monitoring program secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.
“Rembuk stunting ini kita lakukan untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara seluruh komponen, baik itu pemerintah daerah, pemerintah desa, lembaga non pemerintah dan masyarakat.” ungkap Saparudin.
Hasil Nyata Penurunan Stunting di OKI
Upaya-upaya konvergensi yang dilakukan TPPS OKI menunjukkan hasil yang nyata. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun signifikan dari 32,2% di tahun 2021 menjadi 15,1% di tahun 2022. Penurunan ini setara dengan 17,1%.
Pada Semester 1 tahun 2023, jumlah keluarga berisiko stunting di Kabupaten OKI juga mengalami penurunan, dari 39,73% menjadi 34,50%.
Komitmen Pj Bupati OKI dan BKKBN Sumsel
Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di OKI. Dia berharap sinergi dan kerjasama antar pihak dapat terus diperkuat untuk mencapai target nasional prevalensi stunting sebesar 14%.
“Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua penggerak atas upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI yang telah melakukan berbagai upaya dan inovasi program demi mendukung visi dan misi Kabupaten OKI. Saya berharap, semua pihak bisa dapat terus memperkuat sinergitas sehingga Kabupaten bisa konsisten untuk menurunkan prevelensi stunting hingga mampu mencapai target nasional prevalensi angka 14%.” Ujar Pj Bupati OKI Asmar Wijaya.
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, M. Jumliadi, menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan kerjasama antar pihak dalam memerangi stunting. Dia optimis bahwa dengan komitmen dan semangat bersama, target penurunan stunting di OKI dapat tercapai.
Pemberian SK PPPK PLKB
Sebagai bagian dari upaya memperkuat SDM dalam pencegahan dan penurunan stunting, dalam kesempatan tersebut dilakukan pula pemberian SK PPPK PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) kepada 45 orang. Para PLKB ini akan ditempatkan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi stunting melalui berbagai aksi konvergensi. Upaya-upaya ini telah menunjukkan hasil yang nyata dengan penurunan prevalensi stunting yang signifikan. Diharapkan dengan sinergi dan kerjasama antar pihak, target nasional prevalensi stunting sebesar 14% dapat tercapai di OKI. ***