Palembang, Nusaly.com – Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) menjadi saksi bisu laga sengit yang mempertemukan dua generasi emas Sriwijaya FC. Big Match Reuni Legenda Sriwijaya FC, yang digelar pada Minggu sore, berakhir dengan drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 hingga waktu normal usai.
Jual Beli Serangan di Babak Pertama
Sejak peluit awal dibunyikan, kedua tim langsung menampilkan permainan terbuka. Tim Mata, yang dinahkodai oleh Rahmad Darmawan (RD) dan berisikan para pemain era 2007, serta Tim Hati, yang dipimpin Kas Hartadi dengan pemain-pemain era 2012, saling berbalas serangan.
Peluang emas pertama didapatkan oleh Kayamba Gumbs, kapten Tim Mata, pada menit ke-7. Namun, tembakannya dari jarak dekat masih mampu ditepis oleh Rifki Mokodompit, kiper Tim Hati.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-16. Tendangan keras Tijay dari luar kotak penalti menggetarkan jala gawang Tim Hati, membawa Tim Mata unggul 1-0. Keunggulan ini tidak bertahan lama. Pada menit ke-26, Tantan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol cantiknya. Skor imbang ini bertahan hingga turun minum.
Drama Adu Penalti Penentu Kemenangan
Babak kedua berlangsung tak kalah seru. Kedua tim melakukan sejumlah pergantian pemain untuk menambah daya gedor. Pada menit ke-40, Tim Hati mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Tim Mata melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Budi Sudarsono yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, membawa Tim Hati unggul 2-1.
Namun, drama belum berakhir. Menjelang akhir babak kedua, Kayamba Gumbs kembali menjadi pahlawan bagi Tim Mata. Golnya pada menit ke-72 membuat skor kembali imbang 2-2.
Laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti. Ketegangan semakin memuncak saat kedua tim saling bergantian mengeksekusi tendangan dari titik putih. Akhirnya, Tim Hati keluar sebagai pemenang dengan skor 8-7 setelah tendangan Rahmad Darmawan, yang secara mengejutkan ikut menjadi penendang, berhasil digagalkan oleh Rifki Mokodompit.
Momen Unik di Tengah Pertandingan
Selain drama adu penalti, pertandingan ini juga diwarnai dengan momen unik. Pada menit ke-74, kedua pelatih, Rahmad Darmawan dan Kas Hartadi, secara spontan masuk ke lapangan sebagai pemain. Aksi keduanya sontak mengundang tawa dan tepuk tangan riuh dari penonton yang hadir.
Reuni Penuh Nostalgia dan Semangat
Big Match Reuni Legend Sriwijaya FC bukan hanya sekadar pertandingan sepak bola. Ini adalah ajang nostalgia yang mempertemukan kembali para legenda dengan para penggemar setia mereka. Semangat dan kecintaan terhadap Sriwijaya FC kembali berkobar di Stadion Jakabaring.
Laga reuni ini menjadi bukti bahwa ikatan antara klub, pemain, dan suporter tidak akan pernah pudar. Meski telah berlalu bertahun-tahun, semangat dan kecintaan terhadap Sriwijaya FC tetap terjaga. Kemenangan Tim Hati dalam drama adu penalti menjadi penutup manis dari sebuah pertandingan yang penuh nostalgia dan semangat. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.