Jenewa, Nusaly.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly dengan tegas menyatakan komitmen Indonesia dalam mendukung program kerja World Intellectual Property Organization (WIPO) serta berperan aktif dalam berbagai inisiatif global terkait kekayaan intelektual (KI). Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Majelis Umum WIPO ke-65 di Jenewa, Selasa (9/7).
“Indonesia siap bekerja sama dengan WIPO dalam berbagai proyek, termasuk pembentukan Indonesian Intellectual Property Academy,” ujar Yasonna. Ia juga menekankan pentingnya kesuksesan konferensi diplomatik tentang Traktat Hukum Desain di Riyadh pada November mendatang.
Kekayaan Intelektual di Era Digital
Yasonna menyoroti peran krusial KI dalam mendorong inovasi di era digital dan kecerdasan buatan. “Indonesia siap terlibat aktif dalam membentuk kerangka kerja KI internasional yang responsif terhadap kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Traktat GRATK: Langkah Maju Perlindungan Sumber Daya Genetik
Komitmen Indonesia tak hanya sebatas retorika. Pada 8 Juli, Indonesia dan WIPO menandatangani Traktat GRATK (Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge). Traktat ini bertujuan meningkatkan efektivitas sistem paten terkait sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional.
“Dengan Traktat GRATK, diharapkan pemberian paten untuk penemuan yang tidak baru atau tidak inovatif terkait sumber daya genetik dapat dicegah,” jelas Yasonna. Indonesia akan segera meratifikasi traktat ini dan berharap negara lain juga melakukan hal serupa.
InaCC Menuju Otoritas Deposit Internasional
Indonesia juga tengah berupaya mendaftarkan Indonesian Culture Collection (InaCC) sebagai International Depositary Authority (IDA) berdasarkan Budapest Treaty. “Ini adalah langkah untuk meningkatkan peran Indonesia dalam manajemen dan pemanfaatan sumber daya genetik global,” ungkap Yasonna.
Pameran Produk Indikasi Geografis Indonesia
Tak hanya di meja perundingan, Indonesia juga unjuk gigi di panggung pameran. Sebanyak 135 produk indikasi geografis Indonesia dipamerkan dalam Sidang Majelis Umum WIPO. “Pameran ini bertujuan mempromosikan potensi produk Indonesia di mancanegara,” tutup Yasonna.
Partisipasi aktif Indonesia dalam Sidang Majelis Umum WIPO ke-65 menunjukkan komitmen kuat negara ini dalam memajukan kekayaan intelektual di tingkat global. Dengan langkah-langkah konkret seperti penandatanganan Traktat GRATK dan pameran produk indikasi geografis, Indonesia membuktikan keseriusannya dalam memanfaatkan KI sebagai alat untuk mendorong inovasi, melindungi sumber daya genetik, dan meningkatkan perekonomian. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.