PONTIANAK, NUSALY – Generasi Digital Indonesia (GRADASI), Organisasi Penggerak Literasi Digital Nasional, mengukuhkan kontribusi nyata di tingkat regional dengan terlibat sentral dalam acara strategis “Borneo Intra-Regional Dialogue 2025.” Keikutsertaan ini menjadikan DPD GRADASI Kalimantan Barat sebagai model sinergi lintas pihak yang wajib dicontoh oleh 38 DPD lainnya di seluruh Indonesia.
Generasi Digital Indonesia (GRADASI) – organisasi yang berfokus pada penguatan literasi digital nasional, yang berdiri sejak tahun 2019 dan kini telah memiliki perwakilan di 38 provinsi di Indonesia – menegaskan perannya sebagai aktor strategis di tingkat regional.
Hal ini terwujud melalui keterlibatan sentral mereka dalam acara besar bertajuk “Borneo Intra-Regional Dialogue 2025: Eficentrum of Economic Growth in Indonesia’s sub-regions”.
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 30 Oktober 2025, di Pontianak ini merupakan forum penting yang mempertemukan pemangku kepentingan (stakeholder) dari berbagai sektor untuk membahas strategi percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan.
Keikutsertaan GRADASI dalam forum berkelas regional ini terwujud berkat sinergi luas yang dibangun oleh DPD GRADASI Kalimantan Barat dengan berbagai pihak dan instansi penyelenggara.
DPD Kalbar: Model Sinergi Lintas Sektor untuk 38 DPD
Langkah strategis ini merupakan implementasi dari strategi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GRADASI. DPP telah menetapkan DPD Kalimantan Barat sebagai model kolaborasi lintas sektor yang wajib dicontoh oleh 38 DPD GRADASI lainnya di seluruh Indonesia.
Kehadiran Ketua Umum DPP GRADASI, Upi Asmaradhana (yang juga merupakan Founder & CEO KGI Network), sebagai salah satu narasumber kunci dalam dialog tersebut, adalah bukti dukungan penuh DPP terhadap inisiatif DPD Kalbar dalam forum regional ini.
“Kegiatan sekelas Borneo Intra-Regional Dialogue membuktikan bahwa DPD GRADASI Kalbar mampu bersinergi secara luas dan proaktif. DPD lain harus melihat DPD Kalbar sebagai contoh bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci untuk membuat GRADASI menjadi aktor utama dalam pembangunan daerah,” tegas Upi Asmaradhana.
Beliau menambahkan bahwa Organisasi Penggerak Literasi Digital Nasional ini, yang dipimpin olehnya bersama Sekretaris Jenderal Junaidi, berkomitmen untuk memastikan peran aktif di daerah. “Ini adalah cara kita memastikan GRADASI #Bekerja #Berkarya #Berdaya,” pungkasnya.
Komitmen GRADASI adalah untuk terus mendorong DPD di seluruh Indonesia agar aktif terlibat dalam forum-forum strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengakselerasi peningkatan literasi dan ekosistem digital di masing-masing daerah.
Peran Literasi Digital dalam Percepatan Ekonomi Kalimantan
Borneo Intra-Regional Dialogue 2025 memiliki bobot strategis yang signifikan, terutama dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dialog ini fokus pada bagaimana sub-regional di Kalimantan dapat mengoptimalkan peluang ekonomi yang muncul dari migrasi ibu kota, yang memerlukan kesiapan SDM digital yang masif.
Kehadiran GRADASI sebagai representasi literasi digital menjadi sangat relevan. Kesiapan infrastruktur tol dan pelabuhan harus diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam mengadopsi teknologi (literasi digital), agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segmen bisnis besar, tetapi juga oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat pinggiran.
Peserta dalam dialog ini mencerminkan pendekatan pentahelix (pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media). Narasumber kunci yang turut hadir meliputi:
- Perwakilan Pemerintah dan Internasional: Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri, dan perwakilan Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Muh. Fahmi, S.E., M.M., Ak., AC., CPA.
- Dunia Usaha dan BUMN: Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), CEO Armada Group, serta Direktur Utama Pelindo, menunjukkan fokus pada investasi infrastruktur dan logistik.
- Pemerintah Daerah: Gubernur Kalimantan Barat dan Bupati Sekadau.
Keterlibatan aktif DPD GRADASI Kalbar dalam mengorganisir dan menjadi narasumber dalam forum sebesar ini merupakan indikasi bahwa organisasi yang bergerak di bidang literasi digital kini beralih peran dari sekadar pemberi edukasi menjadi fasilitator dan kontributor kebijakan di tingkat daerah. Peran ini sangat penting untuk memastikan bahwa transformasi ekonomi Kalimantan didukung oleh SDM yang cerdas digital dan siap bersaing. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
