Ekonomi Lokal

Inklusivitas UMKM Kunci Pertumbuhan 5,42 Persen Ekonomi Sumatera Selatan

×

Inklusivitas UMKM Kunci Pertumbuhan 5,42 Persen Ekonomi Sumatera Selatan

Sebarkan artikel ini
Inklusivitas UMKM Kunci Pertumbuhan 5,42 Persen Ekonomi Sumatera Selatan
Inklusivitas UMKM Kunci Pertumbuhan 5,42 Persen Ekonomi Sumatera Selatan. Foto: Dok. BHP Pemprov Sumsel

PALEMBANG, NUSALY – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,42 persen adalah indikator nyata dari keberhasilan strategi yang berfokus pada ekonomi inklusif, dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung utama. Penegasan ini disampaikan HD saat membuka Semarak UMKM Sriwijaya 2025 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumsel di Palembang Indah Mall, Sabtu (25/10/2025).

Herman Deru menekankan bahwa kualitas pertumbuhan yang dicapai Sumsel ini berbeda dari pertumbuhan yang hanya ditopang sektor ekstraktif seperti tambang atau migas, yang minim dampak langsung ke masyarakat.

“Angka 5,42 persen ini nyata karena dihasilkan dari kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, OJK, perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan yang memberikan stimulan langsung kepada pelaku usaha,” ujar HD.

Memperkuat Inklusi Keuangan: Tantangan Seribu Sultan

Data menunjukkan adanya sekitar 600 ribu pelaku UMKM di Sumsel, dengan peningkatan signifikan jumlah pelaku UMKM yang telah menjadi nasabah perbankan—sebuah bukti meningkatnya literasi dan inklusi keuangan. Namun, HD menantang para pemangku kepentingan untuk memperluas dan memperkuat basis UMKM ini agar lebih produktif dan naik kelas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono, menanggapi tantangan ini dengan menginisiasi gerakan ‘Seribu Sultan UMKM Sumatera Selatan’. Gerakan ini bertujuan melahirkan pelaku usaha lokal yang tidak hanya naik kelas, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi baru.

“Kami ingin agar UMKM Sumsel juga mengembangkan produk ramah lingkungan, baik dari bahan baku alami maupun proses produksinya,” jelas Bambang, menyoroti pentingnya ekonomi hijau sebagai standar daya saing global.

Baca juga  Listrik Stabil untuk Ekonomi Banyuasin: Herman Deru Resmikan AVR, Buka Jalan Kesejahteraan Masyarakat

Nilai Tambah dan Warisan Rempah

Gubernur juga menyoroti perlunya kolaborasi yang berlanjut hingga tahap pengolahan produk hilir, khususnya di sektor rempah. Ia mengingatkan bahwa rempah merupakan kekayaan historis Sumsel yang harus dikelola menjadi produk bernilai tambah tinggi.

“Belanda dan Portugis datang ke Indonesia karena rempah. Artinya, kita punya kekayaan luar biasa yang harus kita kelola agar bernilai tambah tinggi,” tegas HD, menghubungkan Semarak UMKM dengan potensi besar yang juga diangkat dalam Festival Rempah sebelumnya.

BI Sumsel memperkuat dukungan ini dengan menghadirkan 39 pelaku UMKM unggulan hasil kurasi daerah, memamerkan wastra dan kuliner lokal. BI juga berkomitmen menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif, didukung insentif perbankan, untuk memperluas akses pembiayaan bagi sektor produktif UMKM.

Di acara ini, HD juga menyerahkan penghargaan GSMP Award (Gerakan Sumsel Mandiri Pangan), serta menyaksikan pemberian penghargaan kepada Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Hj. Feby Deru, sebagai Mitra Kerja Terkolaboratif dari BI, menegaskan peran krusial PKK dalam penguatan basis ekonomi keluarga. (desta)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.