Fokus

Independensi Seleksi Direksi Perumda Tirta Musi Mendesak, Politik Dilarang Menunggangi

Seleksi calon direksi Perumda Tirta Musi Palembang disorot karena diduga rawan intervensi politik. Penilaian wajib mengedepankan portofolio, pengalaman, dan akuntabilitas calon, mengingat peran vital BUMD dalam hajat hidup masyarakat.

Independensi Seleksi Direksi Perumda Tirta Musi Mendesak, Politik Dilarang Menunggangi
Pemerhati sosial politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar Butar Butar. (Dok. Istimewa/Nusaly.com)

PALEMBANG, NUSALY — Proses seleksi pemilihan calon Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi Palembang mendesak untuk diselenggarakan secara profesional dan bebas dari intervensi politik. Setiap tahapan penilaian haruslah mengedepankan kapasitas, portofolio, serta ide dan gagasan calon, dan bukan sekadar kedekatan dengan aktor politik.

Pendapat ini disampaikan oleh pemerhati sosial politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar Butar Butar, menyikapi polemik yang mengiringi seleksi calon direksi Perumda Tirta Musi dalam beberapa waktu terakhir. Bagindo Togar menilai, proses seleksi jabatan publik harus berjalan sesuai koridor dan aturan berlaku.

”Setiap tahapan seleksi pemilihan pejabat publik, apapun itu, haruslah benar-benar berjalan sesuai koridor dan aturan yang berlaku dan terbebas dari berbagai macam intrik dan intervensi politik,” tegas Bagindo Togar, Kamis (6/11/2025).

Ia menekankan urgensi hal ini karena Perumda Tirta Musi merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang menguasai hajat hidup orang banyak dan berperan vital dalam menyediakan pelayanan publik. Calon pemimpin yang menahkodai PDAM harus memiliki rekam jejak kuat dan berpengalaman nyata dalam manajemen BUMD atau BUMN, bukan sekadar memiliki kedekatan dengan kekuasaan.

Peran Sentral Wali Kota

Bagindo Togar juga menyoroti pentingnya peran Wali Kota Palembang selaku pucuk pimpinan tertinggi di lingkungan Pemkot Palembang. Sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM), Wali Kota diminta tampil sebagai komando tertinggi, memastikan seluruh keputusan diambil secara profesional dan objektif.

”Penilaian terhadap calon direksi PDAM ini harus tetap dikomandoi oleh Wali Kota. Tidak boleh ada kekuatan lain, baik dari unsur politik maupun pejabat tertentu, yang mencoba memengaruhi hasil seleksi. Ini bukan ajang politik, tapi menyangkut pengelolaan badan usaha milik pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya, kriteria kapasitas, kapabilitas, dan integritas calon adalah syarat mutlak agar ke depan perusahaan daerah ini tidak kembali mengalami masa kelam seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Ia menolak keras adanya pihak yang mencoba menekan atau mengarahkan keputusan tim seleksi.

”Wali Kota harus berani menolak intervensi dari mana pun. Beliau adalah pemegang otoritas tertinggi, dan keputusan harus berdasarkan integritas, bukan tekanan,” tegasnya.

Respons Wali Kota

Secara terpisah, Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengonfirmasi bahwa dirinya bersama panitia seleksi memimpin langsung fit and proper test calon Direktur Utama dan Direktur Umum Perumda Tirta Musi Palembang pada Selasa (4/11/2025). Ia berharap direksi terpilih dapat membawa BUMD tersebut menjadi lebih profesional ke depannya.

“Memang sudah ada nama-nama yang diberikan, dan diberikan kesempatan kepada saya untuk wawancara. Kami ingin tahu portofolionya seperti apa, misi dan program kegiatannya seperti apa PDAM ke depan,” kata Ratu Dewa.

Seperti diberitakan, terdapat tiga nama calon Direktur Utama Perumda Tirta Musi Palembang, yaitu Muhammad Azharuddin (mantan Dirtek Perumda Tirta Musi), Oka Wiryadi Kurniawan, dan Teddy Andriansyah.

(dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version