Jurnalisme Data

Harga Pangan Sumsel Kontradiktif: Cabai Merah Besar Turun 6%, 10 Bahan Pokok Lain Justru Naik

×

Harga Pangan Sumsel Kontradiktif: Cabai Merah Besar Turun 6%, 10 Bahan Pokok Lain Justru Naik

Sebarkan artikel ini

Disparitas Ekstrem Harga Eceran Gagal Menahan Beban Rumah Tangga

Harga Pangan Sumsel Kontradiktif: Cabai Merah Besar Turun 6%, 10 Bahan Pokok Lain Justru Naik
Harga Pangan Sumsel Kontradiktif: Cabai Merah Besar Turun 6%, 10 Bahan Pokok Lain Justru Naik. Foto: Dok. suarapublik.id

PALEMBANG, NUSALY – Data harga pangan Sumsel terbaru menunjukkan sinyal yang kontradiktif, berpotensi menjebak Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Berdasarkan data harga eceran Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 28 September 2025, dari 23 komoditas, 11 komoditas turun, namun 10 komoditas kritis justru mengalami kenaikan.

Analisis NUSALY menemukan bahwa meskipun penurunan harga terjadi pada mayoritas komoditas, penurunan terdalam tersebut gagal mengkompensasi beban kenaikan pada 10 komoditas yang memiliki bobot pengeluaran rumah tangga yang jauh lebih besar.

Komoditas Cabai Merah Besar (CMB) mengalami penurunan harga paling dalam, anjlok Rp3.465 atau -6,05% per kilogram, menjadi Rp53.815/Kg. Namun, manfaat penurunan harga eceran ini langsung dinetralkan oleh lonjakan harga pada varietas yang sulit disubstitusi, yaitu Cabai Rawit Merah (CRM), yang naik +1,04% (Rp42.862/Kg).

Kontradiksi harga cabai ini mengindikasikan adanya disfungsi distribusi yang ekstrem di mana surplus pada satu varietas (CMB) tidak dapat menutupi kelangkaan varietas lain (CRM). Sebaran penuh dislokasi harga ini—mulai dari penurunan terdalam Cabai Merah Besar hingga kenaikan tertinggi Cabai Rawit Merah dan komoditas kritis lainnya—terlihat jelas dalam visualisasi berikut:

Kontradiksi Harga Pangan Sumatera Selatan (23 Komoditas)

Perubahan Harga Pangan Eceran di Sumatera Selatan

Perbandingan Persentase Kenaikan dan Penurunan 23 Komoditas (28 September 2025)

Baca juga  GSMP Goes to School, Pj Gubernur Sumsel Panen Raya Cabai di SMKN 2 Gelumbang, Tekan Inflasi dan Wujudkan Kemandirian Pangan

**Keterangan:** Grafik ini menunjukkan persentase perubahan harga eceran harian (dibandingkan hari sebelumnya). Nilai positif (biru) berarti kenaikan, nilai negatif (merah) berarti penurunan.

**Sumber Data:** Badan Pangan Nasional (Bapanas) via panel harga pangan.

10 Kenaikan Kritis pada Komponen Pokok

Tekanan inflasi yang sebenarnya di Sumsel datang dari kenaikan harga yang konsisten pada 10 komoditas utama, termasuk komponen protein dan bumbu esensial, yang merupakan pilar anggaran rumah tangga.

Tabel 1. Komoditas Kritis Pendorong Kenaikan Harga (Sumsel, 28 September 2025)

KomoditasHarga Eceran (Rp/Kg)Perubahan HarianKeterangan Risiko
Cabai Rawit Merah42.862+1,04%Kenaikan Tertinggi, Pendorong Volatilitas
Ikan Kembung37.679+0,71%Kenaikan Protein Laut Tertinggi
Ikan Bandeng28.365+0,52%Komponen Protein
Bawang Merah37.492+0,48%Bumbu Masak Utama
Ikan Tongkol28.333+0,47%Komponen Protein
Telur Ayam Ras27.708+0,31%Protein Dapur Utama
Kedelai Biji Kering (Impor)10.213+0,31%Bahan Baku Tahu/Tempe
Beras Premium14.773+0,17%Pangan Pokok Strategis
Daging Sapi Murni135.500+0,18%Protein Daging
Tepung Terigu (Curah)8.654+0,19%Bahan Baku Industri Rumah Tangga

Sumber: Analisis Data NUSALY.COM dari Bapanas, 28 September 2025.

Kenaikan harga yang merata pada enam sumber protein hewani/nabati (Ikan Kembung, Ikan Bandeng, Ikan Tongkol, Telur Ayam Ras, Daging Sapi Murni, dan Kedelai Impor) serta kenaikan harga Beras Premium mengindikasikan adanya tekanan biaya operasional yang meluas, baik dari sisi pakan ternak/ikan maupun logistik.

Rekomendasi Kebijakan: Intervensi Spesifik dan Audit Rantai Pasok

Fenomena dislokasi harga ini menuntut TPID Sumsel untuk mengalihkan fokus dari intervensi pasar yang bersifat umum. Penurunan harga yang dalam pada CMB (6,05%) tidak berarti keberhasilan pengendalian inflasi jika kenaikan pada komoditas strategis lainnya (seperti Beras dan Cabai Rawit Merah) terus terjadi.

Baca juga  Gempur Inflasi Jelang Lebaran, Pemkab OKI Gencarkan Operasi Pasar Murah

"TPID harus segera melakukan audit rantai pasok varietas spesifik," ujar Wildan, Analis Jaringan Advokasi Gerakan Amanah (JAGA). "Fokus intervensi harus dialihkan ke titik pasok Cabai Rawit Merah dan memastikan stabilitas harga Beras Premium. Jika kenaikan pada 10 komoditas ini tidak ditangani, potensi inflasi bulanan Sumsel akan tetap tinggi, meski ada 'penawaran' harga pada Cabai Merah Besar." tutupnya. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.