KAYUAGUNG, NUSALY – Panitia Seleksi JPTP OKI 2025 mengumumkan 29 nama pejabat eselon III yang dinyatakan LULUS seleksi administrasi. Pengumuman Nomor: 15/Pansel-JPTP/2025 yang resmi diterbitkan pada Senin, 20 Oktober 2025, dan baru diakses publik hari ini, secara resmi mengawali persaingan menuju 6 kursi strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Ketua Panitia Seleksi, Ir. H. Asmar Wijaya, M.Si, memastikan 29 peserta yang lolos wajib mengikuti serangkaian tahapan ketat. Tahapan tersebut meliputi Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural (assessment center), Penilaian Kompetensi Bidang/Teknis (presentasi dan wawancara), hingga Tes Kesehatan pada Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk.
Distribusi Kandidat di Enam Posisi Strategis
Dari total 29 nama yang lolos, sebaran kompetisi terpantau di enam formasi jabatan. Formasi Sekretaris DPRD Kabupaten OKI akan diperebutkan oleh enam kandidat, yakni A. Latif Akbar, Adrew Fengky, Andyka Fatra, Fredy Harry Marthonis, Muhamad Iqbal Basa, dan Syawal Harahap.
Persaingan ketat juga terjadi di Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKI yang diikuti tujuh nama: A. Latif Akbar, Amrullah, Bustami, Muktaqid, Septariadi, Syawal Harahap, dan Usman Rosadi.
Untuk formasi Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah Kabupaten OKI, empat nama lolos, yaitu Hidayat, M. Putra Taufan, Romico Iswandy, dan Yusri Hadi. Sementara itu, empat kandidat lainnya, Eka Mardia, Farlidena Burniat, Murni Etika, dan Nurbaiti, lolos untuk posisi Kepala Badan Pengelola Keuangan & Aset Daerah Kabupaten OKI.
Adapun posisi Kepala Dinas Komunikasi & Informatika Kabupaten OKI diisi oleh lima nama yang akan bersaing: Adi Yanto, Bustami, Fredy Harry Marthonis, Nyimas Djami’ah, dan Yusuf Hendra. Khusus posisi Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten OKI, hanya tiga nama yang lolos, yakni Yessy Novianty, Endang Kartika Hardiana, dan Mukti Uli Artha.
Anomali Persaingan dan Risiko Jabatan
Kajian terhadap sebaran pelamar yang lolos mengungkapkan adanya anomali dalam minat birokrat terhadap posisi-posisi kunci. Formasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi yang paling kompetitif dengan 7 pelamar yang memenuhi syarat administrasi. Sebaliknya, formasi Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP (DPMPTSP) hanya meloloskan 3 nama, menjadikannya formasi dengan persaingan paling minim.
Minimnya peminat pada posisi yang vital bagi pertumbuhan OKI ini memunculkan kekhawatiran serius. Posisi Kepala DPMPTSP adalah ujung tombak investasi dan fasilitator perizinan daerah, yang seharusnya menjadi magnet bagi pejabat yang memiliki visi ekonomi dan manajerial kuat.
Risiko Politik dan Kualitas Seleksi
Bagindo Togar, Pengamat Politik Sumatera Selatan dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes), menyoroti anomali ini dengan tajam saat diwawancarai Selasa (21/10/2025). Menurutnya, minimnya pelamar di DPMPTSP adalah cermin birokrasi yang mulai takut mengambil risiko strategis.
“Ini bukan sekadar minim peminat, ini sinyal bahaya. Jabatan Kepala Dinas Penanaman Modal punya tantangan besar dalam penargetan investasi dan pelayanan publik yang rentan gesekan. Birokrat menghindari kursi panas,” tegas Bagindo Togar.
Ia juga menambahkan kritik pedas terkait fenomena ambisi ganda. “Ketika satu ASN melamar dua posisi, itu menunjukkan dua hal: ambisi pribadi yang kuat, dan potensi kegagalan seleksi untuk menjaring talent spesifik. Bagaimana mungkin kompetensi teknis seorang Kepala Dinas Kominfo sama persis dengan Sekretaris DPRD? Pansel harus lebih keras dalam menguji kapabilitas teknis dan menjamin tidak ada ‘kandidat titipan’ yang hanya mengandalkan kelolosan administrasi ganda,” tambahnya.
Fenomena Ambisi Ganda dan Versatilitas Kandidat
Seleksi JPTP OKI 2025 mencatat tiga kandidat yang memiliki kapabilitas versatile berhasil lolos di dua formasi jabatan berbeda. Kandidat tersebut adalah A. Latif Akbar dan Syawal Harahap yang lolos untuk Sekretaris DPRD dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Selain itu, Fredy Harry Marthonis lolos untuk Sekretaris DPRD dan Kepala Dinas Komunikasi & Informatika.
Keberhasilan tiga nama ini lolos di dua pintu seleksi yang berbeda menegaskan kompetensi manajerial mereka yang dianggap memenuhi syarat administrasi lintas sektor. Namun, hal ini juga sekaligus meningkatkan tekanan bagi Panitia Seleksi untuk benar-benar menguji kompetensi teknis mereka di kedua sektor yang berbeda, mengingat waktu seleksi yang sangat berdekatan.

Jadwal Maraton Menanti Ujian Objektivitas
Seluruh 29 peserta kini dihadapkan pada jadwal seleksi yang sangat ketat dan cepat. Tahapan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural (Assessment Center) akan dilaksanakan secara maraton di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. OKI pada Kamis hingga Jumat, 23 hingga 24 Oktober 2025. Proses dilanjutkan dengan Penilaian Kompetensi Teknis/Bidang, yang meliputi Presentasi Karya Tulis dan Wawancara, pada Rabu hingga Kamis, 29 hingga 30 Oktober 2025.
Jadwal yang padat ini menuntut kesiapan prima dari kandidat dan, yang lebih penting, menjadi ujian objektivitas dan profesionalisme lembaga yang ditunjuk sebagai assessment center. Panitia Seleksi telah mewanti-wanti bahwa kelalaian dalam mengakses informasi menjadi tanggung jawab penuh peserta, dan menegaskan keputusan Panitia Seleksi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan dan Dampak Birokrasi
Bagindo Togar menyimpulkan, anomali dan minimnya persaingan ini menuntut Pemda OKI melakukan langkah konstruktif. Ia menegaskan, mutu harus diutamakan di atas kecepatan dalam pengisian jabatan strategis.
“Pemda harus berani menolak kandidat jika kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi krusial seperti DPMPTSP tidak terpenuhi secara optimal. Seleksi seharusnya diulang atau diperluas jangkauannya jika perlu,” tegasnya.
Untuk jangka panjang, Pemda OKI disarankan untuk mereformasi insentif dan survei daya tarik jabatan guna memitigasi risiko dan menarik pejabat berkualitas tinggi untuk posisi-posisi berisiko strategis. Seleksi ini harus menjadi katalisator bagi reformasi birokrasi, bukan sekadar pergantian pejabat yang terkesan rutinitas.
(dhi)







