Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak

Headline

Beras Diduga Mengandung Plastik Bikin Resah Warga Banyuasin, Hasil Uji Sementara: Itu Bukan Plastik, Melainkan Vitamin

×

Beras Diduga Mengandung Plastik Bikin Resah Warga Banyuasin, Hasil Uji Sementara: Itu Bukan Plastik, Melainkan Vitamin

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Kabupaten Banyuasin turun tangan menelusuri laporan yang meresahkan. Hasil koordinasi awal dengan BPOM menyebut butiran-butiran keras itu adalah beras fortifikasi yang aman dikonsumsi.

Beras Diduga Mengandung Plastik Bikin Resah Warga Banyuasin, Hasil Uji Sementara: Itu Bukan Plastik, Melainkan Vitamin
Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim. Foto: Dok. Istimewa

BANYUASIN, NUSALY — Laporan berantai di media sosial mengenai beras yang diduga mengandung bahan sintetis sempat memicu keresahan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Menanggapi hal itu, Tim Pangan Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari lintas instansi bergerak cepat menelusuri sejumlah minimarket yang menjual produk tersebut untuk memastikan keamanan pangan di wilayahnya.

Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, yang juga Ketua Tim Pangan, mengatakan bahwa timnya langsung melakukan pemantauan di enam minimarket. Meskipun pihak toko telah proaktif menarik produk dari rak penjualan, tim mengamankan dua karung beras sebagai sampel untuk diteliti lebih lanjut.

Uji Sederhana dan Klarifikasi Balai POM

Dalam laporan tim pangan, butir-butir putih yang dikhawatirkan warga sebagai plastik telah menjalani pengetesan awal. Ketika direndam dalam air selama 30 menit, butir-butir ini larut, sebuah indikasi kuat bahwa bahan tersebut bukan plastik. “Kalau plastik, pasti tidak larut,” tegas Erwin.

Untuk mendapat kepastian ilmiah, Tim Pangan Banyuasin telah mengirimkan sampel beras dari dua minimarket ke Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palembang. Dari koordinasi awal, BPOM memberikan klarifikasi yang menenangkan. Butiran yang diduga plastik itu ternyata merupakan beras fortifikasi yang telah memiliki izin edar resmi.

Menurut BPOM, butiran tersebut adalah kernel khusus yang mengandung vitamin dan mineral. Produk ini ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi, terutama bagi konsumen tertentu seperti ibu hamil dan anak-anak.

Kesalahpahaman dan Langkah Antisipasi

Erwin menjelaskan, butiran fortifikasi ini memang memiliki karakteristik fisik yang berbeda dari beras biasa, seperti warna putih susu atau gading, bentuk lebih pipih, dan tekstur padat. “Ini dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak diketahui sebelumnya,” katanya, merujuk pada kasus serupa yang pernah terjadi di Tangerang yang juga sempat memicu kepanikan warga.

Baca juga  HUT ke-23 Banyuasin, Gubernur Herman Deru Apresiasi Capaian Penurunan Kemiskinan dan Dorong Pemerataan Pembangunan

Menanggapi isu yang beredar, salah satu jaringan minimarket tempat beras tersebut dijual juga telah mengeluarkan klarifikasi melalui akun media sosial resminya. Mereka menegaskan bahwa butiran itu adalah vitamin dan mineral yang sengaja dicampurkan untuk memperkaya gizi, bukan benda asing atau beras oplosan. Mereka menjamin bahwa semua produk yang dijual telah memiliki izin edar resmi dan sesuai regulasi pemerintah.

Meskipun pengetesan awal menunjukkan bahwa butiran yang dikhawatirkan bukanlah plastik, Tim Pangan Banyuasin tetap akan menunggu hasil uji laboratorium resmi dari BPOM sebagai rujukan akhir. “Masyarakat diimbau tidak panik dan menunggu hasil resmi yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat,” tukas Erwin. (InSan)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.