Banner Sumsel Maju untuk Semua
Headline

Di HUT ke-79 Bhayangkara, Presiden Prabowo Anugerahi Kapolda dan Polda Sumsel Dua Tanda Kehormatan Tertinggi

×

Di HUT ke-79 Bhayangkara, Presiden Prabowo Anugerahi Kapolda dan Polda Sumsel Dua Tanda Kehormatan Tertinggi

Sebarkan artikel ini

Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi Terima Satya Lencana Ksatria Bhayangkara Atas Dedikasi Luar Biasa. Sementara Polda Sumsel Jadi Satu dari Tujuh Satuan Kerja Peraih "Samkaryanugraha Nugraha Sakanti" Sebagai Pengakuan Kontribusi Institusional. Presiden Prabowo Tekankan Ketangguhan Polri Jaga Bangsa.

Di HUT ke-79 Bhayangkara, Presiden Prabowo Anugerahi Kapolda dan Polda Sumsel Dua Tanda Kehormatan Tertinggi
Di HUT ke-79 Bhayangkara, Presiden Prabowo Anugerahi Kapolda dan Polda Sumsel Dua Tanda Kehormatan Tertinggi. Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA, NUSALY – Dalam momen peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung khidmat pada Selasa (1/7/2025), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi menerima Tanda Kehormatan Satya Lencana Ksatria Bhayangkara langsung dari Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, pengabdian, dan jasa luar biasa Irjen Pol Andi Rian dalam menjalankan tugas kepolisian yang berdampak signifikan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.

Tak hanya penghargaan individu, Polda Sumatera Selatan juga menerima Tanda Kehormatan “Samkaryanugraha Nugraha Sakanti”. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi institusional Polda Sumsel yang dinilai telah memperkuat profesionalisme dan integritas Polri secara keseluruhan. Polda Sumsel menjadi salah satu dari hanya tujuh satuan kerja Polri yang memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49/TK/Tahun 2025 dan Nomor 50/TK/Tahun 2025, yang ditetapkan di Jakarta pada 1 Juli 2025. Enam satuan kerja Polri lainnya yang turut menerima penghargaan “Samkaryanugraha Nugraha Sakanti” adalah Itwasum Polri, Baintelkam Polri, SSDM Polri, Divisi Humas Polri, Divisi Propam Polri, serta Polda Aceh.

Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan disaksikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sejumlah tokoh nasional dan pejabat tinggi turut hadir dalam upacara tersebut, termasuk mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta jajaran tinggi TNI-Polri dan pejabat negara lainnya.

Pesan Presiden Prabowo: Polri Tangguh Jaga Kekayaan dan Kedaulatan Bangsa

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya ketangguhan moral aparat kepolisian dalam menghadapi berbagai tantangan dan tekanan. “Saudara-saudara polisi akan selalu menjadi sasaran. Mereka akan selalu berusaha merusak kepolisian kita dan melemahkan jiwa pengabdian kalian. Karena itu, saya harap Polri harus benar-benar tangguh, kuat, dan tak boleh dirusak oleh siapa pun,” tegas Prabowo, memberikan arahan keras.

Baca juga  KPK Kembali Periksa Sejumlah Pejabat Pemkab OKU Terkait Dugaan Korupsi Proyek PUPR

Presiden juga menyoroti peran strategis Polri dalam menjaga kekayaan nasional dan menahan intervensi asing terhadap Indonesia, sebagai negara yang kaya sumber daya alam. “Bangsa kita adalah bangsa yang kaya. Karena kekayaan itu, kita terus diganggu. Polisi punya peran penting menjaga kekayaan dan kedaulatan rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengapresiasi keterlibatan aktif Polri dalam berbagai sektor pembangunan, termasuk dukungannya terhadap program ketahanan pangan nasional. “Saya menyaksikan sendiri polisi turun ke lapangan, membantu rakyat, dan mendorong peningkatan produksi pangan. Ini langkah luar biasa,” ujar Presiden, mengakui kontribusi nyata Polri.

Di akhir pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa karakter polisi Indonesia harus berbeda dengan polisi di negara maju. Polisi Indonesia, menurutnya, harus senantiasa hadir di tengah masyarakat dan memahami langsung realitas kehidupan rakyat. “Polisi Indonesia tidak boleh seperti polisi di negara maju. Polisi kita harus hadir, merasakan kesulitan dan jeritan hati rakyat,” pungkasnya, menyerukan kedekatan emosional Polri dengan rakyat.

Upacara Hari Bhayangkara ke-79 berlangsung meriah, dimeriahkan dengan rangkaian atraksi pasukan, parade budaya, dan demonstrasi keterampilan kepolisian yang memukau, mencerminkan kekuatan dan profesionalisme institusi Polri. (emen)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.