Di Tengah Isak Tangis Mutasi Kepala Sekolah, Wali Kota Prabumulih Tegaskan Kebijakan ‘Penyegaran’ Berhasil di RSUD

PRABUMULIH, NUSALY — Mutasi jabatan di lingkungan pendidikan seringkali dianggap lumrah, namun tidak demikian halnya dengan perubahan kepemimpinan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Prabumulih. Kepergian Roni Ardiansyah, kepala sekolah yang dikenal berprestasi, dari jabatannya, menyisakan isak tangis dari ratusan siswa dan guru.

Mutasi ini dinilai cukup mengejutkan publik, mengingat di bawah kepemimpinan Roni, SMPN 1 Prabumulih mencatatkan segudang prestasi siswa dan dikenal sebagai sekolah unggulan. Kepergiannya seolah menjadi tanda tanya besar.

Wali Kota Tegas: Mutasi Adalah Bagian dari Perubahan Total

Di tengah polemik yang ramai dibicarakan, Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, angkat bicara. Menurutnya, kritik terhadap kebijakan pemerintah merupakan hal yang wajar dan justru menjadi titik balik untuk memperbaiki sistem. Ia menegaskan bahwa mutasi adalah sesuatu yang lumrah dalam birokrasi, tidak hanya untuk penyegaran, tetapi juga memberi dampak positif yang signifikan.

Wali Kota Arlan memberikan contoh nyata keberhasilan kebijakan ini di lingkungan RSUD Prabumulih. Pemerintah kota sebelumnya juga melakukan mutasi besar-besaran dengan merombak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai belum bekerja secara optimal di rumah sakit tersebut.

Hasilnya, kata Arlan, kini RSUD Prabumulih menunjukkan perkembangan signifikan. “Alhamdulillah, RSUD sudah mampu meraup keuntungan hingga Rp 1,7 miliar per bulan. Bahkan, tahun ini sudah mulai membayar hutang rumah sakit meskipun secara bertahap,” jelasnya, Selasa (16/9/2025).

Wali Kota juga menyampaikan bahwa pemerintah akan kembali merombak instansi yang dinilai belum optimal dalam mendukung program PERUBAHAN. Langkah ini disebut sebagai bentuk komitmen Pemkot Prabumulih dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan publik di segala sektor.

Birokrasi dan Respon di Lapangan

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A. Darmadi, sebelumnya telah menegaskan bahwa mutasi adalah hal yang wajar dalam birokrasi dan bertujuan untuk penyegaran di lingkungan sekolah.

“Mutasi itu hal biasa, bukan sesuatu yang luar biasa. Hari ini Pak Roni, besok-besok mungkin sekolah lain yang akan mengalami hal serupa. Itu bagian dari penyegaran agar roda organisasi tetap berjalan dinamis,” ujar Darmadi.

Meski terjadi pergantian kepemimpinan, aktivitas belajar mengajar di SMPN 1 Prabumulih dipastikan berjalan normal. Posisi Kepala Sekolah untuk sementara dijabat oleh Kusno, S.Pd., sebagai Pelaksana Tugas (Plt) yang dianggap memahami kondisi sekolah karena pernah menjabat sebelumnya.

Guru dan siswa berharap kepemimpinan yang baru mampu menjaga stabilitas sekolah dan melanjutkan program-program positif yang sudah berjalan, sehingga SMPN 1 tetap menjadi sekolah unggulan di Prabumulih. (irul)