Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak

Banner Pemkab OKI HUT RI 80

Banner Sampoerna Agro HUT RI 80

Banner Asisten III Setda OKI HUT RI 80

Banner PUPR OKI HUT RI 80
Headline

Dinkes Sumsel Minta Waktu Penyajian Makanan MBG Maksimal 4 Jam

×

Dinkes Sumsel Minta Waktu Penyajian Makanan MBG Maksimal 4 Jam

Sebarkan artikel ini

Temuan Dinas Kesehatan Sejalan dengan Hasil Investigasi Satgas MBG OKI

Dinkes Sumsel Minta Waktu Penyajian Makanan MBG Maksimal 4 Jam
Dinkes Sumsel Minta Waktu Penyajian Makanan MBG Maksimal 4 Jam. Foto: Dok. Dinkes Sumsel

OKI, NUSALYDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ogan Komering Ilir (OKI) memperhatikan waktu penyajian makanan program makan bergizi gratis (MBG). Batas maksimal yang ditetapkan adalah empat jam, terhitung sejak makanan selesai dimasak hingga dikonsumsi oleh siswa.

Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel, Dedy Irawan, setelah timnya melakukan investigasi langsung ke sekolah, puskesmas, dan SPPG di OKI. Investigasi ini menindaklanjuti insiden dugaan keracunan massal yang menimpa 80 siswa setelah menyantap MBG.

Dedy menyebut, jeda waktu lebih dari empat jam dapat menurunkan kualitas makanan dan memicu kontaminasi. “Yang perlu diperhatikan adalah jeda waktu dari makanan dimasak, siap disajikan, sampai makanan itu dikonsumsi jangan sampai lebih dari 4 jam,” tegasnya, Kamis (4/9/2025).

Dedy juga menambahkan, temuan ini sejalan dengan tiga kejadian serupa di wilayah Sumsel, di mana semua kasus melaporkan bahwa makanan sudah basi akibat melewati batas waktu penyimpanan di suhu ruangan.

Kesimpulan Satgas MBG OKI Sesuai Arahan Dinkes Sumsel

Sebelumnya, Satuan Tugas MBG OKI juga telah melakukan pemantauan awal dan menemukan penyebab yang sama. Ketua Satgas MBG OKI, Lubis, menyatakan bahwa jeda waktu konsumsi yang lama menjadi pemicu utama.

“Makanan itu diperuntukkan bagi siswa yang masuk pukul 11.00 WIB, tapi baru dikonsumsi pada sore hari. Ada jeda waktu penyimpanan yang terlalu lama,” ujar Lubis.

Menurutnya, kondisi tersebut memicu penurunan kualitas makanan dan diduga kuat menjadi penyebab gejala gangguan pencernaan, seperti pusing, mual, muntah, dan sakit perut, yang dialami puluhan siswa. (puputzch)