PALEMBANG, NUSALY.com – Mantan Wali Kota Palembang, Harnojoyo, bungkam seribu bahasa usai menjalani pemeriksaan selama 7 jam oleh Bareskrim Polri di Gedung Subarkah Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (16/5/2024). Pemeriksaan ini terkait dugaan manipulasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumsel Babel (BSB).
Harnojoyo, yang merupakan salah satu pemegang saham BSB, tiba di Gedung Subarkah sekitar pukul 11.00 WIB. Ia terlihat mengenakan kemeja biru dan didampingi oleh asisten pribadinya. Selama proses pemeriksaan, Harnojoyo tampak tenang dan kooperatif.
Namun, sikapnya berubah drastis setelah pemeriksaan selesai sekitar pukul 18.00 WIB. Harnojoyo memilih bungkam dan menghindari awak media yang telah menunggunya di depan gedung. Ia bahkan keluar melalui pintu samping dan bergegas masuk ke mobilnya.
15 Saksi Diperiksa, Termasuk Pemegang Saham
Kanit IV Dittipideksus Bareskrim Polri, AKBP Vanda Rizano, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa 15 saksi terkait dugaan manipulasi RUPSLB BSB. “Total yang diperiksa itu ada 15 orang, terdiri dari panitia RUPS dan sebagian pemegang saham,” ujar Vanda saat diwawancarai pada Kamis (16/5/2024).
Pemeriksaan ini berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (14/5/2024) hingga Jumat (17/5/2024). Harnojoyo sendiri diperiksa pada hari ketiga.
Kasus Naik ke Tahap Penyidikan
Dugaan manipulasi RUPSLB BSB ini telah naik ke tahap penyidikan. Hal ini dikonfirmasi oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisno Andiko pada Selasa (26/3/2024).
“Iya benar, sudah naik ke tahap penyidikan dan kami akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti terkait yang dilaporkan,” ujar Trunoyudo.
Dugaan Manipulasi Dokumen RUPSLB
Kasus ini bermula dari laporan yang diterima Bareskrim Polri pada Oktober 2023. Pelapor, Mulyadi Mustofa, yang juga merupakan pemegang saham BSB, menduga adanya pemalsuan dokumen risalah RUPSLB yang merugikan dirinya.
Dalam RUPSLB yang digelar pada 9 Maret 2020 di Pangkalpinang, terdapat dugaan manipulasi terkait pengambilan keputusan penting, termasuk perubahan susunan direksi dan komisaris BSB.
Dampak Kasus terhadap BSB
Dugaan manipulasi RUPSLB ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan kredibilitas dan tata kelola BSB. Bank ini merupakan salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, dengan aset mencapai triliunan rupiah.
Jika terbukti bersalah, para pelaku manipulasi RUPSLB dapat dijerat dengan pasal berlapis, termasuk tindak pidana perbankan, pemalsuan dokumen, dan pencucian uang.
Kasus dugaan manipulasi RUPSLB BSB ini masih dalam proses penyidikan. Bareskrim Polri terus mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa saksi-saksi terkait. Harnojoyo, sebagai salah satu pemegang saham BSB, telah diperiksa selama 7 jam. Namun, ia memilih bungkam dan menghindari pertanyaan wartawan usai pemeriksaan.
Publik menantikan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini. Semoga Bareskrim Polri dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan menindak tegas para pelaku jika terbukti bersalah. Kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan, khususnya bank pembangunan daerah yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah. ***
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Nusaly.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaeDmpqDp2Q5wZaaJp0Q. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.