OKI, NUSALY — Teka-teki penyebab keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Ogan Komering Ilir (OKI) akhirnya terungkap. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan menerima hasil pemeriksaan resmi dari BPOM Palembang, yang memastikan adanya kontaminasi bakteri E Coli pada dua item menu makanan yang disajikan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Iya, surat hasil pengujian sampel dari kejadian luar biasa di OKI sudah keluar. Ada 2 item sampel menu makanan yang tidak memenuhi syarat,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel, Dedy Irawan, Selasa (16/9/2025).
Dugaan Sumber Kontaminasi di Dapur Produksi
Menurut Dedy, dua menu yang tidak memenuhi syarat tersebut adalah soto ayam dan tahu krispi. Keduanya terbukti terkontaminasi bakteri E Coli yang berkembang biak hingga menyebabkan infeksi pada orang yang mengonsumsinya.
Dedy menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, kontaminasi tersebut diduga kuat bersumber dari beberapa faktor.
“Biasanya karena air yang tidak matang, daging yang tidak matang, dan perilaku penjamah makanan yang tidak bersih karena tidak mencuci tangan setelah buang air besar,” ungkapnya.
Proses di dapur stasiun pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) menjadi titik kritis terjadinya kontaminasi. Dedy mencontohkan, kontaminasi bisa berasal dari menu soto dan sayuran yang menggunakan air mentah atau tidak matang. Pada tahu krispi, kontaminasi bisa terjadi saat perendaman tahu dengan air mentah dari produsen, dan proses penggorengan yang tidak optimal sehingga bakteri tetap aktif.
Kronologi Keracunan Massal yang Menimpa 80 Siswa
Diberitakan sebelumnya, pada 2 September 2025, sebanyak 80 siswa di OKI diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program MBG. Ke-80 siswa tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Pedamaran untuk mendapatkan perawatan medis.
Dengan adanya hasil resmi dari BPOM ini, penyebab pasti dari keracunan massal tersebut telah terkonfirmasi. Pihak berwenang berharap temuan ini dapat menjadi evaluasi penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam program pemenuhan gizi, untuk memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.