Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak

Banner Pemkab OKI HUT RI 80

Banner Sampoerna Agro HUT RI 80

Banner Asisten III Setda OKI HUT RI 80

Banner PUPR OKI HUT RI 80
Headline

Ironi OKI: 14 Ribu Jiwa Terjebak Pengangguran, Kontras dengan Potensi Usia Produktif yang Melimpah

×

Ironi OKI: 14 Ribu Jiwa Terjebak Pengangguran, Kontras dengan Potensi Usia Produktif yang Melimpah

Sebarkan artikel ini

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Ogan Komering Ilir Sentuh 3,32 Persen, Kepala Disnakertrans Akui Tantangan Struktural di Tengah Dominasi 70% Penduduk Usia Kerja. Forum HRD Digenjot untuk Serap Tenaga Kerja Lokal.

Ironi OKI: 14 Ribu Jiwa Terjebak Pengangguran, Kontras dengan Potensi Usia Produktif yang Melimpah
Ironi OKI: 14 Ribu Jiwa Terjebak Pengangguran, Kontras dengan Potensi Usia Produktif yang Melimpah. Ilustrasi Foto. Dok. Istimewa

OGAN KOMERING ILIR, NUSALY — Sebuah ironi mendalam membayangi lanskap demografi dan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Di satu sisi, wilayah ini diberkahi dengan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah, di mana 70,72 persen dari total 786.703 jiwa penduduknya, atau setara 556.166 orang, berada dalam kategori usia kerja produktif (15-64 tahun). Namun di sisi lain, potensi tersebut belum sepenuhnya terserap optimal. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) OKI tahun 2024 justru mencatat angka pengangguran yang mencolok: 14.325 jiwa atau 3,32 persen dari angkatan kerja, yang terdiri dari 8.339 laki-laki dan 5.986 perempuan, masih berstatus penganggur.

Angka ini menjadi cerminan bahwa tantangan penyerapan tenaga kerja di OKI bukanlah fluktuasi sesaat, melainkan problem struktural yang terus berulang setiap tahun.

“Setiap tahun, angka pengangguran di OKI stabil berkisar 3 persen, dan rata-rata berasal dari rentang usia 17 hingga 40 tahun,” terang Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) OKI, Antonio Romadhon, kepada media, Kamis (10/7/2025) sore. Pernyataan Antonio ini, yang dikutip dari Palembang.Tribunnews.com, menggarisbawahi urgensi penanganan serius terhadap kesenjangan antara ketersediaan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan.

Sementara itu, dari total usia kerja yang ada, jumlah pekerja di Kabupaten OKI saat ini mencapai 408.819 orang, dengan komposisi 206.877 laki-laki dan 142.847 perempuan. Angka ini mencakup sekitar 51,96 persen dari total penduduk.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.325 orang tercatat bekerja di berbagai perusahaan, baik skala besar maupun kecil, yang terdaftar resmi dalam sistem perizinan OKI. Namun, selisih antara usia produktif yang melimpah dan angka penyerapan tenaga kerja yang terbatas inilah yang menciptakan ironi mendalam dalam pembangunan ekonomi daerah.

Baca juga  BNNK OKI Tutup Tahun 2024 dengan Kinerja Positif, Rehabilitasi 37 Pecandu dan Bentuk Dua Desa Bersinar

Strategi Komprehensif Disnakertrans: Forum HRD Kunci Serap SDM Lokal

Menyadari tantangan tersebut, Disnakertrans OKI telah mengambil langkah konkret dan strategis untuk menekan angka pengangguran melalui pembentukan Forum HRD (Human Resources Development). Forum ini menjadi wadah sinergi vital yang melibatkan 210 perusahaan, mencakup Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor swasta, hingga instansi pemerintah di wilayah tersebut.

“Forum HRD ini dibentuk pada 26 Mei 2025 lalu. Tujuannya sangat jelas: untuk menjalin komunikasi dan sinergi antarperusahaan, agar dapat mengutamakan tenaga kerja lokal,” jelas Antonio.

Ia menyoroti praktik yang selama ini umum, di mana banyak perusahaan di OKI justru cenderung merekrut pekerja dari luar daerah.

Melalui Forum HRD ini, Disnakertrans OKI secara proaktif berharap perusahaan-perusahaan di OKI akan memberikan prioritas rekrutmen kepada warga lokal.

“Kami ingin perusahaan di OKI dapat merekrut mulai dari tenaga buruh hingga manajer dari warga sekitar,” tegas Antonio, menunjukkan komitmen kuat pada pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) lokal dan mengurangi disparitas kesempatan kerja.

Guna memperluas kesempatan kerja dan menjembatani kebutuhan antara pencari kerja dan perusahaan, Forum HRD juga akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan Job Fair akbar. Rencananya, Job Fair ini akan digelar bersamaan dengan OKI Expo pada November 2025 mendatang.

Di ajang ini, perusahaan-perusahaan anggota forum akan membuka beragam lowongan kerja bagi masyarakat yang memiliki keahlian dan keterampilan spesifik, memberikan akses langsung dan efisien bagi pencari kerja lokal.

Mengembangkan Daya Saing Global: Visi Jangka Panjang BLK OKI

Upaya Disnakertrans OKI tidak berhenti pada penempatan kerja semata. Mereka juga terus berinvestasi dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan terarah. Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi ujung tombak dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, siap menghadapi tantangan pasar kerja modern, baik di tingkat domestik maupun internasional.

Baca juga  Tingkatkan Efisiensi, Pemkab OKI Sosialisasikan e-Katalog Versi 6

Saat ini, sudah ada 48 peserta yang aktif mengikuti berbagai pelatihan di BLK. Salah satu program unggulan yang disiapkan adalah pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari, yang dirancang khusus untuk mempersiapkan tenaga kerja agar mampu bersaing di pasar global, khususnya di luar negeri.

“Kami ingin masyarakat OKI punya daya saing, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” ujar Antonio, menegaskan visi jangka panjang Disnakertrans OKI dalam mempersiapkan SDM unggul yang adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja global.

Dengan kombinasi strategi pemberdayaan internal melalui Forum HRD, platform Job Fair yang inklusif, serta pelatihan keterampilan melalui BLK, Pemerintah Kabupaten OKI bertekad menekan angka pengangguran dan memastikan bahwa potensi besar usia produktif di wilayah tersebut dapat terserap optimal dalam dunia kerja. Ini adalah langkah krusial tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga untuk membuka gerbang kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat OKI. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.