Pemprov Sumsel 1000x250 Pemkab Muba 1000x250
Headline

Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Jalan di Banyuasin yang Dikenal Penuh Sampah dan Berlubang Mendadak Bersih dan Diaspal

×

Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Jalan di Banyuasin yang Dikenal Penuh Sampah dan Berlubang Mendadak Bersih dan Diaspal

Sebarkan artikel ini

Perbaikan Jalan Noerdin Panji Jadi Sorotan Warga, Harap Momen Kunjungan RI 1 Jadi Pemicu Penanganan Kebersihan Lingkungan yang Berkelanjutan Bukan Hanya Temporer.

Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Jalan di Banyuasin yang Dikenal Penuh Sampah dan Berlubang Mendadak Bersih dan Diaspal
Tumpukan sampah di Jalan Noerdin Panji Jakabaring Selatan Banyuasin mendadak bersih, Rabu (22/4/2025). Tumpukan sampah di sana ditutupi pakai spanduk Gerakan Indonesia Menanam. Foto: Dok. Sripoku.com/Angga Azka

Banyuasin, NUSALYKunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada hari ini, Rabu (23/4/2025), membawa dampak tak terduga pada kondisi infrastruktur lingkungan di salah satu ruas jalan yang dilintasi rombongan kepresidenan.

Ruas Jalan Noerdin Panji di kawasan Jakabaring Selatan, Banyuasin, yang sebelumnya dikenal sebagai lokasi penumpukan sampah kronis dan memiliki banyak lubang di badan jalan, mendadak terlihat bersih dan mulus jelang dilalui Presiden.

Presiden Prabowo Subianto diketahui melakukan kunjungan kerja ke Banyuasin dengan agenda utama meresmikan program nasional Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), khususnya penanaman padi apung di Kecamatan Rambutan.

Jalan Noerdin Panji Jakabaring Selatan Banyuasin merupakan salah satu akses atau jalur yang dilintasi oleh rombongan Presiden untuk menuju lokasi acara peluncuran program di Rambutan, Banyuasin.

Sebelum kunjungan Presiden, kondisi di sepanjang ruas Jalan Noerdin Panji di kawasan tersebut dilaporkan sangat memprihatinkan.

Lokasi ini kerap menjadi tempat penumpukan sampah rumah tangga dan sampah lainnya yang dibuang sembarangan oleh warga maupun pedagang, menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu setiap hari.

Selain itu, kondisi badan jalan juga dilaporkan memiliki banyak lubang, yang mengganggu kenyamanan dan keamanan para pengendara yang melintas.

Namun, dalam beberapa hari menjelang kunjungan Presiden, pemandangan di ruas jalan tersebut berubah drastis. Dari pantauan di lapangan, tumpukan sampah yang biasanya berserakan di pinggir jalan tampak telah dibersihkan secara sigap.

Bahkan, sisa-sisa tumpukan sampah yang masih ada di beberapa titik, seperti di depan perumahan Griya Gerbang Emas, tampak ditutupi dengan menggunakan spanduk-spanduk besar yang bertuliskan tema atau logo Gerakan Indonesia Menanam, seolah menyamarkan keberadaan sampah dari pandangan langsung.

Tidak hanya persoalan sampah, lubang-lubang di badan jalan yang sebelumnya dikeluhkan oleh banyak pengendara juga telah mendapatkan penanganan.

Lubang-lubang tersebut tampak telah ditambal dengan menggunakan aspal, membuat permukaan jalan menjadi lebih mulus dibandingkan kondisi sebelumnya. Upaya perbaikan jalan ini juga dilakukan secara cepat jelang kunjungan RI 1.

Reaksi Warga dan Akar Masalah Penumpukan Sampah

Perubahan kondisi jalan dan lingkungan yang mendadak bersih dan rapi ini tentu menarik perhatian warga sekitar.

Nopri, salah seorang warga setempat, membenarkan bahwa upaya pembersihan dan perbaikan jalan tersebut memang telah dilakukan beberapa hari sebelum kedatangan Presiden.

“Sudah beberapa hari itu jalannya diaspal yang berlubang, dan sampah itu juga kemarin-kemarin sudah dibersihkan. Upaya pembersihan ini terlihat cepat,” ujar Nopri dilansir dari Sripoku.com, mengkonfirmasi waktu pelaksanaan perbaikan dan pembersihan yang terbilang mepet dengan jadwal kunjungan.

Warga juga menjelaskan akar masalah di balik kebiasaan membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut.

Menurut mereka, kurangnya ketersediaan tempat sampah atau fasilitas pembuangan sampah yang memadai menjadi alasan utama mengapa warga dan pedagang di sekitar memilih untuk membuang sampah rumah tangga, bahkan hingga sampah organik seperti buah busuk, di pinggir jalan tersebut.

Lokasi ini sudah lama menjadi titik pembuangan ilegal yang membuat warga mengeluh akibat bau dan pemandangan tidak sedap.

“Karena sudah lama masyarakat membuang di sini, jadi kami yang lain juga ikut-ikutan membuang sampah di lokasi ini. Sudah jadi kebiasaan buruk karena tidak ada alternatif tempat sampah yang mudah dijangkau,” kata Gedeng, salah satu warga yang mengakui rutin membuang sampah di lokasi tersebut.

Andre, seorang warga atau pihak lain yang terlibat dalam pengamatan di lokasi, juga menyoroti isu ketersediaan fasilitas sampah.

Menurutnya, meskipun sudah ada upaya pembersihan atau peringatan, jika masyarakat masih terus membuang sampah di lokasi yang sama,

“Ini kan tanda bahwa memang minim tempat sampah di sini,” ujar Andre, menekankan bahwa ketiadaan fasilitas menjadi pendorong utama perilaku membuang sampah sembarangan meskipun ada larangan.

Tanggapan Resmi Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin

Menanggapi kondisi penumpukan sampah dan upaya pembersihannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin, Dr. Zazili Mustopa, SE., M.Si, membenarkan bahwa pihaknya memang telah mengambil langkah terkait.

Beliau mengkonfirmasi bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin telah meminta Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah koordinasinya untuk segera melakukan pembersihan di lokasi tersebut dan terus memantau kondisi ke depannya.

Selain itu, Dr. Zazili Mustopa juga mengimbau kepada pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan lurah di kawasan tersebut untuk berperan aktif.

Beliau meminta agar RT, RW, dan lurah segera melaporkan jika terjadi kembali penumpukan sampah di wilayah mereka kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup agar dapat segera ditindaklanjuti dan diatasi dengan cepat.

Harapan Warga: Momentum untuk Penanganan Lingkungan Berkelanjutan

Fenomena “bersih-bersih dadakan” dan perbaikan jalan yang terjadi jelang kunjungan pejabat tinggi negara memang bukan hal baru di Indonesia. Hal ini kerap terjadi di berbagai daerah ketika ada kunjungan VVIP yang melintasi lokasi-lokasi yang sebelumnya mungkin luput dari perhatian maksimal.

Bagi warga sekitar Jalan Noerdin Panji di Banyuasin, kehadiran Presiden Prabowo Subianto hari ini diharapkan dapat menjadi momentum yang positif, namun dalam arti yang lebih mendalam.

Warga berharap agar perhatian pemerintah daerah terhadap persoalan kebersihan lingkungan, ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah, dan pemeliharaan infrastruktur jalan tidak hanya bersifat temporer menjelang kunjungan pejabat tinggi.

Warga berharap kunjungan ini memicu kesadaran dan komitmen jangka panjang dari pemerintah daerah untuk menangani persoalan kebersihan dan fasilitas lingkungan secara lebih serius dan berkelanjutan.

Ketersediaan tempat sampah yang memadai, sistem pengelolaan sampah yang efektif, edukasi publik tentang pentingnya kebersihan, dan pemeliharaan jalan yang rutin seharusnya menjadi kebutuhan dasar warga sehari-hari yang terus dipenuhi, bukan hanya diprioritaskan saat ada kunjungan penting.

Dengan demikian, kebersihan dan kerapihan lingkungan dapat terjaga secara konsisten, meningkatkan kualitas hidup warga, dan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman tanpa harus menunggu adanya agenda kunjungan kenegaraan.

Harapan ini mencerminkan keinginan masyarakat akan pelayanan publik yang merata dan berkelanjutan dari pemerintah daerah mereka. (InSan)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.