OKI, NUSALY – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai membayangi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, seiring dengan penurunan drastis permukaan air di lahan gambut. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan terulangnya bencana kabut asap yang kerap menyelimuti wilayah tersebut di musim kemarau.
Dari hasil pengukuran personel Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI saat berpatroli di sejumlah desa, rata-rata kondisi permukaan air pada lahan gambut sudah mulai turun.
“Kalau saat ini kondisi permukaan air pada lahan gambut sudah mulai turun, sama hal dengan debit air Sungai Komering juga kelihatan surutnya atau berkurang,” ujar Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP MSi, saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).
Edi mewanti-wanti, apabila tidak ada hujan terus-menerus dalam beberapa hari ke depan, lahan gambut tersebut sangat berpotensi terbakar.
Kabupaten OKI memang dikenal memiliki banyak lahan gambut yang tersebar di berbagai kecamatan dan sangat rawan karhutla. Edi mengungkapkan, di kecamatan-kecamatan rawan karhutla, rata-rata kondisi air permukaan gambut saat ini sudah menurun signifikan. Ia juga menambahkan, berdasarkan perkiraan BMKG, musim kemarau telah dimulai sejak Mei lalu dan puncaknya diprediksi akan terjadi pada Agustus ini.
Patroli Rutin hingga Apel Siaga Lintas Sektor
Dalam upaya pencegahan karhutla, Manggala Agni OKI telah melaksanakan patroli mandiri secara rutin sejak April lalu.
Sebanyak 9 desa sasaran patroli mandiri telah terealisasi, meliputi Desa Perigi, Air Rumbai, Riding (Kecamatan Pangkalan Lampam); Desa Tanjung Sari (Kecamatan Lempuing Jaya); Desa Ulak Depati dan Secondong (Kecamatan Pampangan); Desa Terusan Jawa (Kecamatan Jejawi); Desa Kayu Labu (Kecamatan Pedamaran Timur); serta Desa Menang Raya (Kecamatan Pedamaran). Saat ini, patroli masih terus berlanjut di tiga desa lain: Desa Bukit Batu (Kecamatan Pangkalan Lampam), Gading Raja (Kecamatan Pedamaran Timur), dan Desa Sidomulyo (Kecamatan Sungai Menang). “Alhamdulillah, saat ini di Kabupaten OKI tidak ada karhutla. Meskipun musim kemarau telah terjadi,” ucap Edi.
Menghadapi musim kemarau yang makin mengkhawatirkan, Pemerintah Kabupaten OKI akan menggelar apel pasukan Kesiapsiagaan Karhutla pada awal Juli 2025 nanti. Apel ini akan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait guna memaksimalkan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Listiadi Martin, mengungkapkan bahwa rakor persiapan apel gelar pasukan kesiapsiagaan karhutla telah dilaksanakan pada Jumat (20/6/2025) kemarin. Rakor ini bertujuan untuk menyepakati strategi pencegahan dan penanggulangan karhutla tahun ini, termasuk penentuan hari dan lokasi apel. “Nantinya setelah rakor disepakati hari H untuk apel gelar pasukan. Termasuk juga lokasi yang akan dipilih nanti,” ujar Listiadi.
Pada saat apel gelar pasukan, akan dilakukan pengecekan personel dan peralatan yang akan digunakan dalam penanggulangan karhutla. Selain itu, pada pekan kedua Juli, juga bakal diadakan rapat koordinasi besar yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari unsur dunia usaha, akademisi, media, hingga masyarakat. Kolaborasi multipihak ini diharapkan dapat menjadi benteng kokoh dalam mencegah dan menanggulangi karhutla di OKI, demi menjaga kualitas udara dan lingkungan dari ancaman kabut asap. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.