OGAN ILIR, NUSALY – Sebuah insiden ledakan keras mengguncang dua desa di Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Selasa, 15 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Ledakan yang terjadi tepatnya di lokasi pengeboran Pertamina TMB12 ini, tak hanya memecah keheningan sore, namun juga menyebarkan keresahan dan kekhawatiran di kalangan warga Desa Tanjung Miring dan Desa Rambang Senuling.
Suara ledakan yang begitu dahsyat itu dilaporkan terdengar hingga ke desa-desa sekitar, memicu kegelisahan di kalangan masyarakat. “Suara ledakan yang sangat begitu keras terdengar hingga ke desa-desa sekitar, sehingga menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan di kalangan masyarakat,” ungkap salah satu sumber lokal yang enggan disebutkan namanya. Sumber tersebut juga menambahkan, “Tidak ada korban jiwa tentunya bagi pekerja.”
Hingga kini, belum ada informasi resmi dan transparan mengenai penyebab pasti ledakan maupun dampak insiden tersebut. Masyarakat sekitar masih menanti penjelasan lebih lanjut dan berharap situasi dapat segera kembali normal.
Bantahan yang Meragukan dan Dugaan Kelalaian Prosedur
Ironisnya, ketika awak media mencoba mengonfirmasi kejadian ini, pihak PT GBT, kontraktor rick service Pertamina, melalui koordinator lapangan sekaligus bagian Ridsub, Bapak Wiyono, justru membantah adanya insiden tersebut.
“Kami tidak mengetahui adanya kejadian ledakan seperti yang dilaporkan. Tidak ada insiden apapun di lokasi ini, dan normal-normal saja,” kata Bapak Wiyono dengan nada yang terkesan ragu saat dikonfirmasi oleh awak media.
Bahkan, ketika awak media meminta izin untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian, akses mereka dilarang oleh pihak PT GBT rick service Pertamina, termasuk oleh tim keamanan di sana.
Pernyataan Bapak Wiyono yang terkesan menyembunyikan sesuatu, ditambah dengan larangan akses ke lokasi, sontak menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan awak media. Mengingat suara ledakan yang sangat jelas terdengar oleh warga sekitar, bantahan ini memunculkan dugaan kuat adanya upaya menutupi fakta di balik insiden tersebut.
Sumber di lokasi secara tegas menyatakan, “Jika hal demikian terjadi patut diduga lalai dalam melakukan pekerjaan, bahkan menyangkut keselamatan pekerja itu sendiri, apalagi kejadian saat masih dalam jam kerja bagi pekerja.”
Masyarakat dan sumber lokal berharap kepada pihak berwenang, khususnya Bupati Ogan Ilir dan anggota DPRD Ogan Ilir, untuk segera menyikapi hal ini. Mereka mendesak agar dilakukan pemanggilan atau pengecekan langsung ke lokasi. “Jika kuat dugaan adanya kelalaian, patut diberikan sanksi yang tegas,” tegas sumber tersebut, guna mencegah asumsi negatif di masyarakat dan memastikan akuntabilitas serta keselamatan operasional di masa depan. (wir)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.