Headline

Mahasiswa Palembang Bertopeng Prabowo, Bobby, dan Bahlil, Teatrikal Satir di Tengah Demo UU Pilkada

×

Mahasiswa Palembang Bertopeng Prabowo, Bobby, dan Bahlil, Teatrikal Satir di Tengah Demo UU Pilkada

Share this article
Mahasiswa Palembang Bertopeng Prabowo, Bobby, dan Bahlil, Teatrikal Satir di Tengah Demo UU Pilkada
Mahasiswa Palembang Bertopeng Prabowo, Bobby, dan Bahlil, Teatrikal Satir di Tengah Demo UU Pilkada

Palembang, NUSALY – Suasana halaman kantor DPRD Sumatera Selatan memanas, tapi bukan hanya karena teriknya matahari musim kemarau. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumsel menggelar aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan teatrikal satir.

Beberapa mahasiswa mengenakan topeng wajah tokoh-tokoh ternama seperti Prabowo Subianto, Bobby Nasution, dan Bahlil Lahadalia, berdiri membelakangi Ketua Komisi 5 DPRD Sumsel, Susanto Adjis.

Aksi teatrikal ini menjadi simbol protes terhadap pemerintah yang dianggap tidak mengindahkan aspirasi rakyat terkait revisi Undang-Undang Pilkada. Teriakan mahasiswa bergema di halaman DPRD, menyuarakan tuntutan agar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dihormati dan RUU Pilkada dibatalkan.

“Panasnya hari seperti panasnya hati kita”

Salah satu orator dengan lantang menyampaikan, “Kami datang ke sini untuk menyuarakan suara rakyat untuk mengawal putusan MK.” Suaranya bergetar, mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap proses legislasi yang dianggap tidak demokratis.

Di tengah terik matahari, mahasiswa menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti “Indonesia Pusaka” dan “Tanah Airku”. Lagu-lagu tersebut seolah menjadi pengingat bagi para wakil rakyat akan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas demokrasi.

Tuntutan Mahasiswa yang Tak Bisa Ditawar

Mahasiswa menyampaikan empat poin tuntutan utama:

  1. Mendesak DPR dan pemerintah untuk membatalkan RUU Pilkada.
  2. Mendesak DPR RI untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024 dan putusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024.
  3. Mendesak KPU untuk segera menyusun Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang sesuai dengan putusan MK tersebut.
  4. Mendesak DPR dan Pemerintah dalam menjaga integritas demokrasi dan konstitusi serta membatalkan hasil pembahasan Musyawarah tingkat 1 terkait RUU Pilkada.

Teatrikal Satir: Kritik Tajam untuk Pemerintah

Penggunaan topeng wajah tokoh-tokoh publik dalam aksi unjuk rasa ini menjadi sorotan. Mahasiswa seolah ingin menyampaikan pesan bahwa pemerintah saat ini tidak mewakili kepentingan rakyat. Mereka menuntut agar para pemimpin negeri mendengarkan suara rakyat dan bertindak sesuai dengan konstitusi.

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang ini menjadi bukti bahwa generasi muda tidak tinggal diam ketika melihat adanya ketidakadilan dan pelanggaran terhadap demokrasi. Mereka berani menyuarakan kritik dan menuntut perubahan. Teatrikal satir yang mereka tampilkan menjadi pengingat bagi para pemimpin negeri bahwa kekuasaan berasal dari rakyat dan harus digunakan untuk kepentingan rakyat. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.