Merdeka Pendidikan Jadi ‘Leapfrog’ Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045

JAKARTA, NUSALY – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pemerintah secara gencar menyosialisasikan berbagai strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam keterangan pers, Deputi Diseminasi dan Media Informasi Presidential Communication Office (PCO), Noudhy Valdryno, menekankan bahwa program Merdeka Pendidikan menjadi salah satu “lompatan strategis” untuk mencapai tujuan tersebut.

Ryno, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa HUT ke-80 RI kali ini memiliki makna istimewa. Selain menjadi perayaan kemerdekaan pertama di bawah kepemimpinan Presiden ke-8, Prabowo Subianto, angka delapan juga dianggap sebagai simbol harmonisasi dan keberuntungan.

Menurutnya, kata kunci yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah “merdeka” dalam arti yang lebih luas—tidak sekadar merdeka dari penjajahan, tetapi juga merdeka dari kemiskinan, keterbelakangan, dan ketimpangan sosial.

Lima Pilar ‘Merdeka’ dan Lompatan Strategis Pendidikan

Pemerintah menyosialisasikan lima pilar utama dalam program unggulannya:

1. Merdeka Gizi: Menyediakan makanan bergizi gratis untuk anak-anak dan keluarga kurang mampu.
2. Merdeka Kesehatan: Layanan cek kesehatan gratis untuk memperkuat kesehatan masyarakat.
3. Merdeka Pendidikan: Pengembangan sekolah rakyat, sekolah garuda, dan revitalisasi sekolah.
4. Merdeka untuk Semua: Pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat.
5. Merdeka Ekonomi: Memperkuat kemandirian ekonomi melalui inisiatif industri lokal.

Dari kelima pilar tersebut, pendidikan menjadi fokus utama karena dianggap sebagai leapfrog atau lompatan strategis menuju Indonesia Emas 2045. Program Merdeka Pendidikan, kata Ryno, tidak hanya memberi akses, melainkan juga menghadirkan tiga program utama yang terintegrasi.

Pertama, Sekolah Rakyat, yang bertujuan memutus rantai kemiskinan bagi keluarga desil 1 dan 2. Konsep full boarding school menjadikan negara sebagai orang tua kedua yang menjamin pendidikan berkualitas. Program ini telah berjalan di lebih dari 100 titik di NTT dan Jabodetabek.

Kedua, Sekolah Garuda, yang ditujukan bagi anak-anak berbakat di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Dengan kurikulum internasional, sekolah ini menyiapkan siswa agar dapat bersaing di universitas terbaik dunia dan kembali mengembangkan industri dalam negeri.

Ryno menambahkan, visi Presiden Prabowo sudah tertuang dalam 16 buku sejak 2004. Langkah-langkah strategis ini dijalankan secara nyata, berbeda dengan program wajib belajar sebelumnya yang hanya memberi akses tanpa solusi atas kendala fasilitas. Program Merdeka Pendidikan memastikan anak-anak dari keluarga paling miskin sekalipun bisa menikmati pendidikan berkualitas, menjadikannya pijakan konkret untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. ***