PALEMBANG, NUSALY — Fasilitas umum adalah cerminan dari sebuah komunitas. Kantor pemerintah, pos polisi, dan kendaraan dinas adalah aset yang dibangun dan dijaga untuk melayani masyarakat. Namun, dalam hitungan jam, aset-aset ini menjadi sasaran amarah yang membabi buta, dipicu oleh hasutan yang menyebar cepat di dunia maya. Di Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kerusuhan ini telah dihentikan, dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan telah menangkap para pelaku di baliknya.
Dalam sebuah konferensi pers, Polda Sumsel mengumumkan keberhasilan tim gabungan dalam membongkar dan menangkap para pelaku perusakan dan pembakaran yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Sebanyak 90 orang telah diamankan, dengan 25 di antaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Aksi anarkis ini, yang sebagian besar melibatkan anggota kelompok balap liar, diduga kuat dipicu oleh provokasi masif melalui grup-grup di media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Ancaman Nyata dari Dunia Maya
Kerusuhan ini menunjukkan betapa mudahnya sekelompok pemuda, yang sebagian besar masih di bawah umur, terhasut oleh informasi yang tidak bertanggung jawab. Mereka tidak hanya merusak gedung DPRD, tetapi juga menargetkan 14 pos lalu lintas dan puluhan kendaraan dinas, menciptakan ketakutan di tengah masyarakat. Polisi bertindak cepat, mengamankan 64 orang di lokasi kejadian dan terus mengembangkan kasus hingga berhasil menangkap total 25 tersangka.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi SIK, MH, menegaskan bahwa kepolisian tidak akan mentolerir aksi anarkis yang merusak ketertiban umum. “Kami telah bertindak tegas dan terukur. Aksi-aksi yang merusak fasilitas umum dan mengganggu keamanan ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Kapolda juga memberikan pesan yang sangat penting kepada seluruh komunitas, khususnya para orang tua: peran aktif dalam pengawasan anak-anak sangat krusial. “Penting bagi orang tua untuk memantau anak-anaknya agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab di media sosial, yang pada akhirnya bisa menjerumuskan mereka ke dalam tindakan kriminal,” pungkasnya. (emen)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.