Yudi Pratama, Pemuda Pelopor OKI, Wakili Sumsel dalam Kegiatan Strategis Pembangunan Desa Inklusif 2025

JAKARTA, NUSALY – Nama Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, kembali harum di kancah nasional melalui Yudi Pratama. Pemuda pelopor nasional yang juga alumni program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini dipercaya mewakili Sumatera Selatan dalam kegiatan “Fasilitasi Pemuda Pelopor di Tingkat Desa Inklusif 2025”.

Acara bergengsi ini berlangsung pada 16–19 Juni 2025 di REDTOP Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Kemenpora RI, menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan pemuda di tingkat desa.

Pembukaan acara dilakukan langsung oleh dua menteri, yaitu Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Sebanyak 243 peserta dari seluruh Indonesia turut hadir, mencakup alumni pemuda pelopor nasional, perwakilan Tenaga Pendamping Profesional (TPP), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) provinsi, hingga Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) dari berbagai daerah, menciptakan forum yang beragam dan kaya gagasan.

Perkuat Peran Pemuda untuk Desa Tangguh dan Adaptif

Tujuan utama dari kegiatan “Fasilitasi Pemuda Pelopor di Tingkat Desa Inklusif 2025” ini sangat strategis, difokuskan untuk memperkuat peran strategis pemuda dalam pembangunan desa dengan lima poin utama:

1. Meningkatkan pemahaman pemuda sebagai agen perubahan dalam pembangunan desa.
2. Memperkuat kapasitas kepemimpinan dan kemampuan pemecahan masalah di bidang sosial dan ekonomi.
3. Mendorong pemuda menginisiasi proyek desa berketahanan iklim, pangan, dan pembangunan berkelanjutan.
4. Mewujudkan kaderisasi pembangunan desa melalui pendampingan yang terstruktur.
5. Memfasilitasi pertukaran ide dan pembelajaran berbasis teknologi digital antar pemuda di seluruh Indonesia.

Yudi Pratama menyatakan bahwa kegiatan ini telah membuka wawasan baru tentang pentingnya peran pemuda di akar rumput. “Ini bukan sekadar pelatihan, tapi momen penting untuk membangun jejaring dan berbagi ide inovatif demi kemajuan desa,” ujarnya, menyoroti nilai lebih dari forum ini.

Melalui pelatihan ini, diharapkan akan lahir gagasan dan inisiatif konkret dari para pemuda untuk menjawab berbagai tantangan desa di era modern, mulai dari adaptasi iklim hingga ketahanan pangan. Kolaborasi antarkementerian dan lintas daerah yang terjalin dalam kegiatan ini diharapkan menjadi kekuatan besar dalam membentuk generasi muda yang adaptif, solutif, dan inovatif, siap mewujudkan desa-desa yang lebih tangguh dan berdaya saing di seluruh Indonesia. (ril)