Aspidsus Kejati Sumsel Pastikan Penyidikan Korupsi Termasuk LRT Sumsel Terus Berjalan

Palembang, Nusaly.com – Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan atau Kejati Sumsel, Umaryadi SH MH, menegaskan bahwa beberapa penyidikan korupsi yang sedang diusut Kejati Sumsel, termasuk dugaan korupsi pembangunan LRT Sumsel, masih terus berjalan.

Lebih dari Tiga Perkara Korupsi dalam Penyidikan Kejati Sumsel

Saat ini, Kejati Sumsel melalui bidang pidana khusus menangani setidaknya lebih dari tiga perkara korupsi yang masih dalam upaya penyidikan. Di antaranya yaitu:

1. Dugaan korupsi terkait pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumsel yang berpotensi merugikan negara ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
2. Dugaan korupsi terkait aktivitas penambangan batu bara.
3. Dugaan korupsi perizinan SPH perkebunan Musi Rawas.
4. Pengembangan perkara dugaan korupsi distribusi PT Semen Baturaja.
5. Dugaan korupsi pembangunan Pasar Cinde Palembang.

Perkembangan Terbaru Penyidikan Dugaan Korupsi LRT Sumsel

Umaryadi menjelaskan, “Penyidikan korupsi terkait LRT masih dalam proses penyidikan, untuk lebih jelasnya nanti bisa tanya dengan Kasidik Kejati Sumsel.”

Ia menambahkan bahwa naiknya kasus dugaan korupsi LRT Sumsel ke tahap penyidikan dikarenakan sebelumnya telah dilakukan tahapan penyelidikan oleh Pidsus Kejati Sumsel.

Kerugian Negara Rp1,3 Triliun dan Peran BPK RI

Kejati Sumsel bekerja sama dengan BPK RI untuk menghitung kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi LRT Sumsel. Hasilnya, diketahui bahwa kerugian negara mencapai Rp1,3 triliun.

Informasi Tambahan tentang LRT Sumsel

LRT Sumsel adalah sebuah sistem angkutan cepat dengan model Lintas Rel Terpadu yang beroperasi di Palembang, Indonesia. Pembangunan LRT menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring.

Proyek ini menghabiskan dana sedikitnya Rp10,9 triliun rupiah dan ditugaskan kepada PT Waskita Karya Tbk untuk membangun prasarana LRT.

Pembangunan prasarana LRT Palembang selesai pada Februari 2018 dan operasi penuh dimulai pada 1 Agustus 2018.

Kejati Sumsel berkomitmen untuk terus melanjutkan penyidikan berbagai kasus korupsi, termasuk dugaan korupsi pembangunan LRT Sumsel. Masyarakat diminta untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwenang. ***