Palembang, Sumatera Selatan – Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri), Reza Ghasarma, terpidana kasus pelecehan mahasiswi lewat chat, telah bebas dari tahanan hari ini. Namun, korban pelecehan kecewa karena Reza belum dipecat dari kampus dan masih berstatus PNS.
Kekecewaan Korban
Salah satu korban berinisial DK mengaku kecewa dengan status Reza yang masih menjadi dosen Unsri dan PNS. Ia juga menyesalkan belum adanya tindakan tegas dari pihak kampus terhadap pelaku.
“Sampai detik ini belum ada keputusan dari pihak kampus mengenai pemecatan dosen itu. Dari waktu itu seharusnya dia sudah dipecat,” katanya seperti dikutip dari detikSumbagsel, Rabu (8/5/2024).
DK berpendapat bahwa hukuman yang dijalani Reza tidak sebanding dengan perbuatannya.
“Menurut saya enggak adil ya, yang dosen di jurusan lain aja yang kasus nya sama sudah dipecat kan, kenapa yang ini masih dipertahankan,” ungkapnya.
Banyak Korban
DK mengungkapkan bahwa sudah banyak mahasiswi yang menjadi korban pelecehan oleh Reza.
“Korbannya banyak, yang ngelapor ada 5 orang kemarin. Bahkan ada yang digodain secara langsung oleh dia,” ungkapnya.
Kekecewaan DK semakin mendalam karena pihak kampus masih mempertahankan status Reza sebagai dosen dan PNS.
“Menurut saya dari pihak kampus nya sangat mengecewakan. Seharusnya kan pendidik itu mendidik mahasiswa, tapi ini malah mencontohkan hal yang tidak baik. Kok dosen seperti itu dipertahankan,” ungkap dia.
Harapan Korban
DK berharap pihak Unsri menangani kasus dosen Reza dengan serius. Ia ingin Reza dipecat dari kampus dan status PNS-nya dicabut agar tidak ada korban lain di masa depan.
“Harapannya ya dipecat. Jangan sampai ada korban lagi nanti ke depannya,” harapnya.
Bebasnya Reza Ghasarma dari tahanan memicu kekecewaan korban pelecehan mahasiswi Unsri. Korban mempertanyakan sikap kampus yang belum memecat Reza dan masih mempertahankannya sebagai dosen dan PNS. Mereka berharap pihak Unsri segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa. ***