PALEMBANG, NUSALY.COM – Delapan orang yang diamankan oleh Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, akhirnya tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada Minggu (16/3/2025) pagi. Kedatangan mereka di bandara ini merupakan bagian dari proses pemindahan menuju Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung KPK.
Pantauan langsung di Bandara SMB II Palembang sejak pukul 05.00 WIB menunjukkan adanya persiapan dari pihak kepolisian yang sudah berjaga di sekitar pintu masuk ruang tunggu bandara. Kehadiran aparat kepolisian ini mengindikasikan adanya pengamanan terkait kedatangan rombongan dari KPK.
Sekitar pukul 05.30 WIB, iring-iringan lima mobil berjenis Kijang Innova tiba di area parkir Bandara SMB II Palembang. Mobil-mobil tersebut membawa tim penyidik KPK beserta delapan orang yang sebelumnya diamankan dalam OTT di OKU. Kedatangan rombongan ini menjadi perhatian sejumlah awak media yang telah menunggu sejak pagi.
Tampak Kenakan Masker dan Berjalan Tanpa Borgol
Pada pukul 05.58 WIB, tim penyidik KPK dan delapan orang yang diamankan terlihat memasuki ruang tunggu Bandara SMB II Palembang. Pemandangan menarik terlihat saat kedelapan orang tersebut berjalan masuk tanpa mengenakan borgol. Meskipun demikian, mereka tetap berada dalam penjagaan ketat dari petugas KPK dan terlihat mengenakan masker, kemungkinan untuk menjaga privasi dan keamanan selama proses pemindahan.
Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut para terduga maupun dari tim penyidik KPK saat mereka berjalan menuju ruang tunggu. Mereka tampak tergesa-gesa dan langsung masuk ke dalam area bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Terbang ke Jakarta dengan Penerbangan Pagi
Berdasarkan informasi yang diperoleh, rombongan KPK dan delapan orang yang diamankan tersebut dijadwalkan untuk terbang ke Jakarta menggunakan maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan yang direncanakan berangkat pada pukul 07.00 WIB. Pemilihan penerbangan pagi ini menunjukkan keseriusan KPK untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pihak yang diduga terlibat dalam kasus korupsi di OKU.
Kronologi OTT KPK di OKU
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tim penyidik KPK melakukan OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Operasi senyap ini berhasil mengamankan delapan orang yang diduga kuat terlibat dalam praktik korupsi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa para pihak yang terjaring OTT KPK terdiri dari berbagai kalangan, termasuk salah seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU, sejumlah pemborong atau kontraktor, hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKU.
Kapolres OKU, AKBP Imam Zamroni, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya hanya diminta oleh KPK untuk menyediakan tempat di Polres OKU sebagai sarana pemeriksaan awal terhadap para pihak yang diamankan. Pemeriksaan tersebut dilakukan di Ruang Sipropam Gedung Wicaksana Laghawa Polres OKU.
Kapolres juga menambahkan bahwa pada pukul 21.40 WIB, tim KPK telah selesai melakukan pemeriksaan di Polres OKU dan langsung membawa kedelapan orang tersebut beserta barang bukti ke Palembang untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta pada penerbangan pertama di hari Minggu (16/3/2025).
Menanti Informasi Resmi dari KPK di Jakarta
Dengan tiba dan diterbangkannya delapan orang yang terjaring OTT KPK di OKU ke Jakarta, kini publik menanti dengan seksama informasi resmi yang akan disampaikan oleh KPK. Konferensi pers yang dijadwalkan akan digelar di Gedung KPK di Jakarta diharapkan dapat memberikan detail lengkap mengenai kasus ini, termasuk identitas lengkap para tersangka, dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan, serta barang bukti yang berhasil diamankan oleh tim penyidik.
Kasus OTT di OKU ini menambah daftar panjang upaya KPK dalam memberantas korupsi di berbagai daerah di Indonesia. Terungkapnya dugaan keterlibatan pejabat daerah, pemborong, dan anggota DPRD menunjukkan bahwa praktik korupsi masih menjadi tantangan serius yang harus dihadapi bersama.
Masyarakat berharap agar KPK dapat bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam mengusut tuntas kasus ini. Penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku korupsi diharapkan dapat memberikan efek jera dan memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat. (InSan)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.