Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel

Pemkab Muba 1000x250

PT Sampoerna Agro Tbk
Hukum

Lapas Sekayu Gelar Skrining TB dan HIV/AIDS Gratis untuk 50 Warga Binaan

×

Lapas Sekayu Gelar Skrining TB dan HIV/AIDS Gratis untuk 50 Warga Binaan

Share this article

Kolaborasi dengan Puskesmas Balai Agung Kemarin, Bagian Program Percepatan Menteri, Deteksi dan Cegah Penyakit Menular di Lingkungan Lapas.

Lapas Sekayu Gelar Skrining TB dan HIV/AIDS Gratis untuk 50 Warga Binaan
Lapas Sekayu Gelar Skrining TB dan HIV/AIDS Gratis untuk 50 Warga Binaan. Foto: Dok. Humas Lapas Sekayu

SEKAYU, NUSALY — Upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terus dilakukan melalui program pemeriksaan rutin. Skrining kesehatan gratis berupa skrining Tuberculosis (TB) dan HIV/AIDS bagi 50 orang warga binaan digelar di Lapas Sekayu hari ini, sebagai bagian dari upaya deteksi dan pencegahan penyakit menular. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Sekayu dan Puskesmas Balai Agung, dilaksanakan pada Selasa (29/04/2025) kemarin.

Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk menjaga kesehatan warga binaan, yaitu para narapidana atau tahanan yang menjalani masa pembinaan di Lapas. Program skrining ini krusial untuk mencegah penyebaran penyakit di dalam lingkungan lapas yang padat dan rentan terhadap penularan.

sidomuncul

Bagian dari Program Percepatan Menteri dan Tujuan Deteksi Dini

Kepala Lapas Sekayu, Aris Sakuriyadi, menjelaskan bahwa kegiatan skrining TB dan HIV/AIDS ini merupakan bagian dari program yang lebih luas di tingkat kementerian. Kegiatan ini merupakan bagian dari program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di lingkungan lapas.

Program akselerasi ini secara spesifik bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, mendeteksi keberadaan penyakit menular, serta mencegah penyebaran penyakit tersebut di Lapas Sekayu. Aris Sakuriyadi menegaskan tujuan utama dari dilaksanakannya skrining ini.

“Tujuannya, untuk mendeteksi dini para warga binaan,” kata Aris.

Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif. Apabila secara diagnosis nanti ditemukan warga binaan yang terjangkit TB atau HIV/AIDS, maka pihak medis akan melakukan langkah-langkah lanjutan sebagai upaya pengobatan yang sesuai.

Proses Skrining dan Hasil Tes HIV/AIDS

Pelaksanaan skrining melibatkan petugas medis dari Puskesmas Balai Agung dan Klinik Lapas Sekayu. Pada kesempatan itu, petugas puskesmas dan petugas Klinik Lapas Sekayu menanyakan beberapa pertanyaan kepada warga binaan terkait riwayat kesehatan mereka.

Pertanyaan mencakup tentang riwayat kesehatan umum, riwayat penyakit yang pernah diderita, aktivitas seksual, dan riwayat penggunaan narkoba menggunakan suntikan. Informasi ini penting untuk mengidentifikasi faktor risiko.

Untuk skrining TB, proses dilanjutkan dengan pemeriksaan sampel dahak dari para warga binaan. Pemeriksaan sampel dahak merupakan metode standar untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab TBC.

Adapun dalam pemeriksaan HIV/AIDS, proses yang dilakukan meliputi pengambilan tes sampel darah dan dilanjutkan dengan konseling. Tes sampel darah adalah metode akurat untuk mendeteksi virus HIV.

Setelah tes, sesi konseling penting untuk memberikan informasi dan dukungan kepada warga binaan. Dari hasil tes HIV/AIDS yang telah dilakukan terhadap 50 warga binaan, didapatkan hasil negatif dan seluruh peserta dinyatakan sehat. Hasil ini merupakan kabar baik terkait prevalensi HIV/AIDS di Lapas Sekayu.

Edukasi Kesehatan dan Harapan Produktivitas Warga Binaan

Selain melaksanakan skrining, petugas kesehatan juga memberikan edukasi kepada warga binaan. Kasi Binadik dan Giatja, Arief Kurniansyah, mengatakan, selain skrining, petugas juga memberikan edukasi kepada warga binaan tentang pentingnya menjaga kesehatan diri.

Edukasi ini mencakup pentingnya kebersihan lingkungan di dalam blok dan kamar hunian lapas. Petugas juga menyampaikan langkah-langkah pencegahan spesifik terhadap berbagai penyakit menular yang rentan menyebar di lingkungan tertutup.

Arief Kurniansyah menyampaikan harapan dari pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan skrining dan edukasi ini.

“Harapannya, kegiatan ini dapat mencegah penyakit yang menyerang warga binaan,” kata Arief.

Kesehatan yang terjaga akan memungkinkan warga binaan untuk dapat produktif menjalani pembinaan di Lapas.

Program pembinaan di Lapas mencakup berbagai kegiatan kerohanian, kemandirian, dan sosial yang bertujuan mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat, dan kesehatan fisik adalah prasyarat penting untuk partisipasi aktif dalam pembinaan.

Skrining Kesehatan Warga Binaan Lapas Sekayu untuk TB dan HIV/AIDS yang digelar kemarin merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan penghuni lapas dan mencegah penyebaran penyakit menular.

Kolaborasi antara Lapas Sekayu dan Puskesmas Balai Agung, yang didukung program tingkat kementerian, menunjukkan komitmen untuk menyediakan layanan kesehatan bagi warga binaan.

Melalui deteksi dini, pengobatan jika diperlukan, dan edukasi kesehatan, Lapas Sekayu berupaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat sehingga warga binaan dapat menjalani masa pembinaan mereka dengan lebih baik dan produktif. (jon)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.