Hukum

Lestarikan Budaya Lokal, Narapidana Lapas Perempuan Palembang Kemenkumham Sumsel Dilatih Membuat Jumputan

×

Lestarikan Budaya Lokal, Narapidana Lapas Perempuan Palembang Kemenkumham Sumsel Dilatih Membuat Jumputan

Share this article
Lestarikan Budaya Lokal, Narapidana Lapas Perempuan Palembang Kemenkumham Sumsel Dilatih Membuat Jumputan. Foto: Istimewa.

Palembang, Nusalycom – Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya, Minggu (21/5) mengatakan bahwa Jajaran Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel terus memberikan pelatihan kemandiran kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Salah satu kegiatan Pembinaan Kemandirian unggulan yang dilakukan oleh jajarannya adalah pembuatan Kain Jumputan yang merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian yang ada di Lapas Perempuan Palembang.

KPU OKI

“Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan Kriya Batik Musi, yang akan memberikan mentoring pembuatan jumputan, serta melakukan monitoring proses pembuatan jumputan yang dilakukan oleh warga binaan LPP Palembang,” lanjutnya.

Menurut keterangan Kalapas Perempuan Palembang, Ike Rahmawati, pihaknya telah memberikan kegiatan pembuatan Kain Jumputan ini kepada 20 warga binaannya yang dilaksanakan di lapangan Lapas Perempuan Palembang.

“Warga binaan yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pembinaan kemandirian pembuatan kain jumputan, selanjutnya akan mengikuti kegiatan kerja pembuatan pembuatan kain jumputan,” terang Ike.

Dibimbing oleh instruktur Kriya Batik Musi, para WBP diberikan materi pengenalan alat dan bahan yang digunakan, kemudian dilakukan pembuatan pola pada kain, menjahit pola, mengikat kain, pewarnaan dan pengeringan kain, hingga proses produksi menjadi pakaian.

Dibawah asuhan Kalapas Ike Rahmawati, Warga binaan yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian jumputan dan menjahit dibina untuk terus berkreasi dan menghasilkan produk yang bisa diminati masyarakat luas serta bisa digunakan sehari-hari. 

“Kain jumputan sendiri memiliki keistimewaan dari motif dan corak yang menarik nan estetik, sehingga memberikan keunikan tersendiri ketika dikombinasikan pada kemeja polos,” ucap Ike.

Sejauh ini, kata Ike para Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang telah berhasil memproduksi kain jumputan dan dibuat menjadi mukenah, kemeja, dan baju batik.

Kepala Lapas Perempuan Palembang, Ike Rahmawati, merasa senang melihat semangat warga binaan untuk belajar dan tak henti berkreasi. Dari hal yang awalnya mereka tidak bisa menjadi bisa dan mahir. 

Kakanwil Kemenkumham Sumsel menyampaikan apresiasinya, “Kreativitas Warga binaan tidak ada hentinya, saya sangat mengapresiasi semangat belajar mereka. Mereka terus berproses hingga akhirnya bisa,” tutur Ilham Djaya.

Kakanwil mengatakan sangat mendukung kegiatan pembuatan jumputan ini. Selain untuk memberikan keahlian kepada warga binaan, akan tetapi kegiatan ini juga dapat melestarikan budaya dari Provinsi Sumatera Selatan. 

Lestarikan Budaya Lokal, Narapidana Lapas Perempuan Palembang Kemenkumham Sumsel Dilatih Membuat Jumputan. Foto: Istimewa.

“Sehingga di masa yang akan datang budaya ini akan tetap ada, dan kita bangga jika salah satu pengrajinnya adalah mantan warga binaan kita,” jelas Kakanwil.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya juga berpesan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan oleh warga binaan sehingga nantinya dapat meningkatkan keterampilan warga binaan LPP Palembang dalam pembuatan kain jumputan.

“Keahlian inilah yang penting untuk dimiliki oleh warga binaan, sehingga ketika sudah selesai menjalani masa tahanan, dapat digunakan untuk mendatangkan nilai ekonomi bagi dirinya dan keluarganya,” tutup Kakanwil. ***

KPU OKI