Palembang –
Tim penyidik dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan sedang mengusut kasus dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang terjadi di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan.
Penyidikan ini berfokus pada pencairan deposito dan uang hibah dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan, serta pengadaan barang dengan anggaran APBD tahun anggaran 2021.
Dalam konferensi pers pada hari ini, Kamis (21/07/2023), Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Sarjono Turin SH MH, menyampaikan perkembangan terkini dalam penyidikan kasus tersebut.
“Penyidikan perkara KONI telah mencapai tahap signifikan. Kami berharap dapat menetapkan tersangka dalam waktu dekat,” ujar Sarjono Turin dengan tegas.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan untuk menghitung potensi kerugian negara yang diduga terjadi akibat kasus ini.
Tim penyidik Pidsus Kejati Sumatera Selatan melakukan penggeledahan di kantor KONI Sumatera Selatan dan berhasil menyita dua boks kontainer dan enam dus berkas yang diduga berhubungan dengan kasus ini.
Selain itu, tim penyidik juga mengamankan satu flashdisk yang berisi dokumen penting untuk keperluan penyidikan. Beberapa waktu lalu, ruang Bendahara Umum (Bendum) KONI Sumatera Selatan juga telah disegel oleh tim penyidik.
Keterlibatan KONI sebagai salah satu institusi olahraga terkemuka di wilayah tersebut menambah signifikansi dari kasus ini. Dengan pendekatan penyidikan yang cermat dan sistematis, diharapkan keadilan dapat terwujud dan tindakan hukum yang sesuai dapat diberlakukan bagi pelaku korupsi. (InSan)
