Palembang, Nusaly.com – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang tak main-main dalam mengawasi Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Sumatera Selatan. Langkah strategis diambil dengan memberdayakan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang tersebar di enam wilayah kerja mereka.
Mohammad Ridwan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap WNA. Tujuannya jelas, mencegah pelanggaran Undang-Undang Keimigrasian, seperti penyalahgunaan izin tinggal atau overstay.
“Luasnya wilayah Sumatera Selatan menuntut kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam mengawasi WNA. Jumlah personel kami terbatas, sehingga peran Timpora yang terdiri dari aparat pemerintah daerah dan penegak hukum di setiap kabupaten/kota menjadi sangat krusial,” ujar Ridwan pada Kamis lalu.
Koordinasi Intensif dengan Timpora
Langkah konkret telah diambil dengan melakukan koordinasi intensif bersama Timpora di enam daerah strategis: Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Koordinasi ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak WNA yang mencoba masuk secara ilegal atau tidak sesuai aturan. Dengan kerjasama yang solid, celah-celah pelanggaran keimigrasian dapat ditutup rapat.
Dukungan Penuh dari Kanwil Kemenkumham Sumsel
Filianto Akbar, Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, turut memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini. Ia menekankan bahwa kehadiran WNA harus memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Kedatangan WNA, baik untuk tujuan wisata maupun bekerja, harus diawasi secara ketat. Kami ingin memastikan semuanya berjalan sesuai aturan,” tegas Filianto.
Lebih lanjut, Filianto mengingatkan potensi risiko keamanan yang mungkin timbul akibat keberadaan WNA. Pengawasan yang terukur dan tidak berlebihan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas daerah sambil tetap memberikan kenyamanan bagi para WNA.
Menjaga Keseimbangan Antara Pengawasan dan Kenyamanan
Pengawasan WNA memang penting, namun kenyamanan mereka juga harus diperhatikan. Keseimbangan antara kedua hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Imigrasi Palembang.
Ridwan optimis bahwa dengan kerjasama yang baik antara Imigrasi, Timpora, dan masyarakat, pengawasan WNA di Sumatera Selatan dapat berjalan optimal.
“Kami berharap kehadiran WNA dapat memberikan kontribusi positif bagi daerah, tanpa menimbulkan masalah keamanan atau pelanggaran hukum,” tutup Ridwan.
Upaya Imigrasi Palembang dalam mengoptimalkan peran Timpora menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Sumatera Selatan. Pengawasan ketat terhadap WNA menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan aspek kenyamanan agar mereka merasa diterima dan dapat memberikan kontribusi positif bagi daerah.
Koordinasi intensif dengan Timpora di enam daerah strategis diharapkan dapat menutup celah-celah pelanggaran keimigrasian. Dukungan penuh dari Kanwil Kemenkumham Sumsel semakin memperkuat langkah-langkah yang telah diambil.
Kehadiran WNA memang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Namun, potensi risiko keamanan juga perlu diwaspadai. Pengawasan yang terukur dan tidak berlebihan menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara pengawasan dan kenyamanan.
Dengan kerjasama yang solid antara Imigrasi, Timpora, dan masyarakat, diharapkan pengawasan WNA di Sumatera Selatan dapat berjalan optimal, sehingga kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi daerah tanpa menimbulkan masalah keamanan atau pelanggaran hukum. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.