Kayu Agung, NUSALY.com – Di balik tembok tinggi Lapas Kayu Agung, semangat perubahan dan harapan tengah bersemi. Bukan tentang pelarian atau kerusuhan, melainkan tentang masa depan yang lebih cerah bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Lembaga pemasyarakatan ini menggelar pelatihan dasar percetakan sablon kaos, desain press mug, dan desain press stampel.
Kolaborasi Membangun Keterampilan, Menghapus Stigma
Pelatihan ini bukan program biasa. Ia adalah buah kolaborasi apik antara Kasi Binadik Giatja, Kasubsi Giatja Lapas Kayu Agung, dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Aneka Prima. Tujuannya? Memberi bekal keterampilan berharga bagi WBP, agar mereka tak lagi dipandang sebelah mata saat kembali ke masyarakat.
Yusuf, Kasi Binadik Giatja, menjelaskan, “Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang bisa diasah, termasuk para WBP. Pelatihan ini adalah salah satu upaya kami dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial mereka.”
Sablon, Desain, dan Kreativitas: Bekal Berharga untuk Hidup Mandiri
Selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Mei, para WBP diajak menyelami dunia percetakan. Mulai dari pengenalan bahan dan alat, teknik sablon, hingga desain kreatif, semua disampaikan dengan detail dan penuh semangat.
Wahyudi, Kasubsi Giatja, menambahkan, “Kami ingin WBP tidak hanya menguasai teknik percetakan, tapi juga memahami aspek desain dan kreativitas. Ini akan menjadi modal berharga bagi mereka untuk membuka usaha mandiri setelah bebas.”
Apresiasi dari Kalapas: Peluang untuk Berubah dan Berkarya
Kalapas Kayu Agung, Jepri Ginting, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya yakin, setiap WBP memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Melalui pelatihan ini, mereka bisa mendapatkan keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Jepri berharap, pelatihan ini bukan hanya sekadar memberikan keterampilan teknis, tapi juga menumbuhkan semangat optimisme dan kepercayaan diri para WBP. “Mereka harus yakin bahwa mereka bisa berubah dan berkarya, bahkan di dalam lapas sekalipun,” tegasnya.
Pelatihan Intensif, Hasil Cetakan Berkualitas
Pelatihan ini dirancang secara intensif dan komprehensif. Para WBP tidak hanya belajar teori, tapi juga langsung praktik menggunakan alat-alat percetakan. Hasilnya? Cetakan sablon kaos, mug, dan stampel berkualitas tinggi yang siap dipasarkan.
Salah seorang WBP peserta pelatihan, sebut saja Anton, mengaku sangat antusias mengikuti program ini. “Saya tidak pernah menyangka bisa belajar sablon di dalam lapas. Ini kesempatan yang sangat berharga bagi saya untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah bebas,” ungkapnya.
Dari Lapas Menuju Kesuksesan: Mimpi yang Bukan Mustahil
Pelatihan percetakan ini bukan sekadar program keterampilan biasa. Ia adalah simbol harapan, peluang untuk berubah, dan bukti nyata bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua.
Dengan bekal keterampilan yang mereka peroleh, para WBP Lapas Kayu Agung siap melangkah keluar dari tembok tinggi, bukan sebagai mantan narapidana, melainkan sebagai individu produktif yang mampu berkontribusi bagi masyarakat.
Pelatihan percetakan sablon, desain press mug, dan desain press stampel di Lapas Kelas IIB Kayu Agung adalah bukti nyata komitmen dalam membina dan memberdayakan WBP. Dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, lapas ini tidak hanya mempersiapkan WBP untuk kembali ke masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk meraih kesuksesan dan kemandirian. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.