JAKARTA, NUSALY — Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mulai bergerak aktif dalam menindak dugaan pelanggaran mutu dan takaran pada produk beras di pasaran. Hari ini, empat produsen beras besar telah menjalani pemeriksaan intensif di Bareskrim Polri, menandai babak baru dalam upaya menjaga kualitas dan kejujuran di sektor pangan nasional.
Brigjen Helfi Assegaf, Dirtipideksus Bareskrim Polri, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap empat produsen tersebut. “Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Brigjen Helfi seperti dilansir dari detikNews, Minggu (13/7/2025). Empat produsen yang tengah didalami keterlibatannya adalah WG, FSTJ, BPR, dan SUL/JG.
Meski belum membeberkan secara rinci materi pemeriksaan yang didalami, Brigjen Helfi mengonfirmasi bahwa penindakan ini merupakan bagian dari informasi yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
212 Merek Beras Bermasalah di Tangan Penegak Hukum
Sebelumnya, pada Senin (7/7) di Kantor Pusat Kementan, Mentan Andi Amran Sulaiman telah menyerahkan data krusial mengenai ratusan merek beras yang diduga bermasalah kepada aparat penegak hukum. Amran mengungkapkan, sebanyak 212 merek beras yang terbukti melanggar ketentuan – meliputi standar mutu, pengurangan volume, hingga ketidaksesuaian spesifikasi – telah diserahkan langsung ke Kapolri dan Jaksa Agung.
“Saya sampaikan, 212 kami sudah kirim merek yang tidak sesuai standar, mengurangi volume, mutunya tidak sesuai, kemudian tidak sesuai standar, kami sudah kirim ke Pak Kapolri langsung dan Pak Jaksa Agung langsung,” tegas Amran.
Menurut Amran, proses pemeriksaan telah berjalan. Sejauh ini, total 10 produsen telah diperiksa oleh Satgas Pangan, termasuk beberapa di antaranya adalah perusahaan terbesar di industri beras. “Pemeriksaan sekarang ini, tiga hari yang lalu. Mulai ada 10 perusahaan, yang terbesar itu sudah dipanggil oleh Reskrim Satgas Pangan,” imbuhnya.
Komitmen Berantas Pelanggaran Mutu di Tengah Stok Berlimpah
Mentan Amran Sulaiman menegaskan bahwa momentum ini adalah “kesempatan emas” untuk memberantas produsen nakal, terutama mengingat kondisi stok beras Indonesia yang saat ini melimpah. Ia meminta semua produsen beras untuk mengikuti standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan.
“Jadi kami minta sekali lagi, kami minta semua yang merasa tidak sesuai standar, tolong diperbaiki. Karena itu, Satgas Pangan akan bekerja sampai ke daerah,” jelasnya, menggarisbawahi komitmen untuk menindaklanjuti kasus ini hingga ke akar rumput.
Meski demikian, baik Brigjen Helfi maupun Mentan Amran belum mengungkap secara spesifik merek-merek beras yang tengah diperiksa. Mereka hanya menyatakan bahwa semua data terkait 212 produsen yang terindikasi melanggar telah sepenuhnya diserahkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
Penyelidikan ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin di kalangan produsen beras dan memastikan masyarakat mendapatkan produk beras dengan mutu dan takaran yang sesuai. (gun)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
