Palembang, Nusaly.com – Di balik senyumnya yang menawan, Ahmad Arif R, pembunuh wanita dalam koper menyimpan sisi gelap yang tak terduga. Pria berusia 29 tahun ini tega menghabisi nyawa seorang wanita berusia 50 tahun yang identitasnya dirahasiakan, hanya demi mewujudkan mimpi pernikahannya.
Arif, sang eksekutor keji, memasukkan jasad korban ke dalam koper dan mencuri uang senilai Rp 43 juta, uang perusahaan yang dibawa korban. Motifnya tak biasa: uang itu hendak dijadikan modal untuk resepsi pernikahan.
Cinta dan Kegilaan
Arif dan korban bekerja di perusahaan yang sama. Korban adalah kasir di gudang Bekasi, sedangkan Arif bekerja sebagai auditor di kantor pusat Tangerang. Kedekatan mereka melampaui batas profesional, berujung pada hubungan terlarang.
Pada 17 Maret 2024, Arif dan kekasihnya melangsungkan pernikahan di Tangerang. Namun, nafsu Arif untuk menggelar resepsi pernikahan melampaui batas kewajaran.
Tragedi di Hotel Bandung
Pada suatu hari, Arif menjemput korban di gudang tempatnya bekerja di Bandung. Korban membawa uang kantor senilai Rp 43 juta. Di sanalah tragedi berdarah itu terjadi.
Baca juga: Rini Mariany Ditemukan Tewas di Dalam Koper, Keluarga Curigai Suami Jadi Pelaku
Arif membawa korban ke sebuah hotel di Bandung. Di kamar hotel, Arif tak hanya memuaskan hasratnya, tetapi juga menghabisi nyawa korban. Percakapan sengit memicu amarah Arif, mendorongnya melakukan tindakan keji itu.
Jenazah dalam Koper
Setelah membunuh korban, Arif memasukkan jasadnya ke dalam koper dan membawanya pergi. Uang Rp 43 juta pun diambilnya untuk membiayai resepsi pernikahan yang diimpikannya.
Baca juga: Misteri Mayat Wanita dalam Koper Hitam Terungkap. Pelaku Ditangkap di Palembang
Terbongkarnya Kejahatan
Upaya Arif untuk menutupi kejahatannya sia-sia. Petugas kepolisian berhasil mencium jejaknya dan menangkapnya. Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkap motif pembunuhan ini.
“Uang itu juga diambil oleh tersangka,” ungkap Ade Ary, “Totalnya Rp 43 juta.”
Pelajaran Berharga
Kasus tragis ini menjadi pengingat bahwa di balik wajah yang biasa-biasa saja, tersembunyi jiwa kelam yang tak terduga. Motif pembunuhan yang tak lazim, demi membiayai resepsi pernikahan, menunjukkan tingkat keputusasaan dan kegilaan yang sulit dipahami.
Tragedi ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan terhadap orang-orang di sekitar, serta pentingnya mendukung keamanan dan keadilan dalam masyarakat. ***