Kriminal

Saat Maling “Lupa Celana”, Drama Pencurian di OKI Berakhir Antiklimaks

63
×

Saat Maling “Lupa Celana”, Drama Pencurian di OKI Berakhir Antiklimaks

Share this article
Saat Maling "Lupa Celana", Drama Pencurian di OKI Berakhir Antiklimaks
Saat Maling "Lupa Celana", Drama Pencurian di OKI Berakhir Antiklimaks. Foto: Dokumentasi Polsek Cengal.

OGAN KOMERING ILIR, NUSALY.com – Drama pencurian di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, berakhir dengan adegan yang tak terduga. Seorang residivis spesialis pembobol rumah berinisial A (19) diringkus polisi bukan karena aksi kejar-kejaran yang menegangkan, melainkan karena sebuah kecerobohan fatal: ia meninggalkan celana yang digunakannya untuk menutupi wajah di tempat kejadian perkara (TKP).

Peristiwa yang menggegerkan warga Dusun II, Desa Kuala Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, OKI, ini terjadi pada Selasa (8/10/2024) dini hari. A, yang sudah terkenal sebagai “spesialis bobol rumah” di wilayah tersebut, menyelinap masuk ke rumah seorang warga berinisial L (46) dengan cara mencongkel jendela menggunakan gunting.

Helpdesk-KPU OKI

“Pelaku masuk ke rumah korban dengan cara mencongkel jendela menggunakan gunting,” ungkap Kepala Polsek Cengal, Iptu Jamal, saat dikonfirmasi pada Jumat (11/10/2024).

Aksi Malam yang Berakhir Memalukan

A tampaknya sudah merencanakan aksinya dengan matang. Ia menggunakan celana untuk menutupi wajahnya, berharap identitasnya tidak terungkap jika aksi kejahatannya terekam kamera pengawas atau dipergoki korban. Namun, siapa sangka, celana yang seharusnya menjadi “topeng” itu justru menjadi jebakan bagi dirinya sendiri.

A sempat mengambil uang tunai sebesar Rp 300.000 dari dompet L yang tergeletak di kamar. Namun, ketika ia sedang asyik mencari barang berharga lainnya, L terbangun dari tidurnya. L yang kaget melihat ada orang asing di dalam kamarnya sontak berteriak meminta pertolongan.

Teriakan L membuat A panik dan melarikan diri dengan tergesa-gesa. Saking paniknya, ia bahkan lupa membawa celana yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya. “Dalam kepanikannya, celana yang digunakan pelaku untuk menutupi wajahnya tertinggal di tempat kejadian bersama uang curian,” jelas Iptu Jamal.

Celana Sebagai Petunjuk Kunci

Celana yang tertinggal di TKP menjadi petunjuk berharga bagi polisi untuk mengungkap identitas pelaku. Tim Opsnal Polsek Cengal yang mendapat laporan kejadian itu segera melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti, termasuk celana yang menjadi kunci dalam pengungkapan kasus ini.

“Berdasarkan informasi yang didapat, kami langsung memerintahkan Tim Opsnal untuk melakukan penangkapan,” ujar Iptu Jamal.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Opsnal Polsek Cengal membuahkan hasil. A, yang merupakan residivis dalam kasus pencurian, berhasil diidentifikasi dan ditangkap di kediamannya pada Rabu (9/10/2024). Penangkapan tersebut berjalan lancar tanpa adanya perlawanan dari tersangka.

“Tersangka sudah kami amankan di Mapolsek Cengal untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tegas Iptu Jamal.

Ironi Seorang Residivis

Kasus ini menunjukkan bahwa pengalaman sebelumnya sebagai residivis tidak membuat A lebih cerdik dalam melancarkan aksi kriminalnya. Justru, ia terjebak oleh kecerobohannya sendiri. Celana yang seharusnya menyembunyikan identitasnya justru menjadi alat bukti yang membawanya kembali ke balik jeruji besi.

Pentingnya Kewaspadaan dan Keamanan Lingkungan

Kasus pencurian ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan keamanan lingkungan. Kelengahan sekecil apa pun dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Oleh karena itu, kita perlu selalu waspada dan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan lingkungan antara lain:

  • Mengaktifkan sistem keamanan rumah: Pasang teralis jendela, pintu yang kokoh, alarm, atau CCTV untuk meningkatkan keamanan rumah.
  • Mengaktifkan siskamling atau ronda malam: Siskamling atau ronda malam merupakan upaya tradisional yang masih efektif untuk mencegah kejahatan.
  • Membentuk kelompok keamanan lingkungan: Kelompok keamanan lingkungan dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.
  • Saling mengenal dan berkomunikasi dengan tetangga: Lingkungan yang guyub dan saling peduli akan lebih sulit dimasuki oleh para pelaku kejahatan.

Kasus pencurian yang dilakukan oleh A, residivis spesialis bobol rumah di OKI, memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Kecerobohan sekecil apa pun dapat menghancurkan rencana yang sudah disusun dengan matang. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan keamanan lingkungan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan. (puputzch)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.