JAKARTA, NUSALY — Pergeseran teknologi media global yang pesat menuntut adaptasi fundamental dari newsroom di Indonesia. Di tengah tantangan sulit dan kebutuhan untuk bertahan, kemampuan jurnalis dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi kunci efisiensi dan inovasi.
Menjawab kebutuhan mendesak tersebut, Local Media Community (LMC) dan Suara.com, dengan dukungan penuh dari Google News Initiative (GNI), resmi memulai rangkaian program peningkatan kapasitas bertajuk “AI for Journalists“.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan sesi intensif Training of Trainers (ToT) yang berlangsung selama dua hari, pada 9 hingga 10 Desember 2025, di Hotel Mercure Cikini, Jakarta. Langkah ini merupakan respons strategis untuk membangun kapasitas jurnalis di Indonesia, khususnya terkait verifikasi digital tingkat lanjut, investigasi, dan penggunaan alat AI generatif.
Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan bahwa penguasaan teknologi baru bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi jurnalis dan industri media untuk tetap relevan. Jono menyoroti adanya kesenjangan pengetahuan dalam pemanfaatan AI antarjurnalis di berbagai daerah.
“Teknologi berkembang sangat pesat, hitungan bukan tahun tapi bulan atau setiap pekan ada perkembangan baru di teknologi kecerdasan buatan ini yang sangat membantu kerja kerja jurnalistik. Ini yang akan kita sebarluaskan, agar kemampuan jurnalis di berbagai daerah semakin berkembang,” kata Suwarjono.
Kondisi media saat ini yang serba sulit menuntut newsroom harus selalu berinovasi dan mengembangkan kemampuan. Jono menilai kerja jurnalis harus semakin cerdas (smart) dan efisien, dan salah satu kuncinya adalah skill pemanfaatan AI.
Mempersiapkan Pelatih Masa Depan di Daerah
ToT ini secara khusus menyeleksi belasan peserta yang dinilai memiliki potensi besar sebagai pelatih AI masa depan (future AI trainers). Para peserta adalah perwakilan dari berbagai outlet media lokal di Indonesia serta kandidat pelatih internal dari Suara.com. Para peserta ini nantinya tidak hanya menyerap ilmu untuk diri sendiri, namun memiliki mandat untuk menularkannya kembali.
Suwarjono menjelaskan, kegiatan di Jakarta ini hanyalah langkah awal dari sebuah peta jalan literasi digital yang lebih luas.
“Akan ada enam kota di enam provinsi di mana selanjutnya kami akan menggelar pelatihan AI bagi jurnalis. Rangkaian pelatihan AI itulah yang hari ini kita mulai dengan melaksanakan Training of Trainers selama dua hari bagi belasan calon trainer terpilih di bidang AI, yang nantinya akan memandu pelatihan AI bagi jurnalis di berbagai daerah,” paparnya.
Dalam pelatihan ini, sekitar 16 calon pelatih digembleng langsung oleh Aidila Razak, jurnalis digital dan pelatih dari Google News Initiative. Materi yang diberikan mencakup penguasaan alat-alat mutakhir, termasuk Gemini (untuk riset dan kreasi konten), NotebookLM, Pinpoint (untuk investigasi data), serta SynthID untuk memverifikasi konten sintetik dan banyak tools lain terkait kerja jurnalis.
Dengan bekal metodologi pengajaran (pedagogical skills) dan penguasaan teknis yang didapat, para lulusan ToT diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam mendistribusikan keterampilan vital ini ke jurnalis-jurnalis lain di berbagai wilayah Indonesia.
Suwarjono mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Google yang dinilai mempunyai perhatian terhadap peningkatan kapasitas jurnalis dan pengembangan ekosistem media berita di tanah air.
(dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
