NusaBisnis

Kripto Menggila di Indonesia: Transaksi Melonjak 200%, Investor Bertambah Jutaan

Kripto Menggila di Indonesia: Transaksi Melonjak 200%, Investor Bertambah Jutaan
Kripto Menggila di Indonesia: Transaksi Melonjak 200%, Investor Bertambah Jutaan

Jakarta, Nusaly.com – Pasar kripto Indonesia kembali menunjukkan geliatnya. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada Maret 2024. Angkanya mencapai Rp103,58 triliun, melonjak 207,5% dibandingkan Februari 2024 yang sebesar Rp33,69 triliun.

Fenomena ini tak hanya diwarnai lonjakan nilai transaksi, tapi juga peningkatan jumlah investor kripto. Hingga Maret 2024, tercatat terdapat 19,75 juta investor kripto di Indonesia, bertambah sekitar 570.000 orang atau naik 2,97% dibandingkan Februari 2024 yang sebanyak 19,18 juta orang.

Faktor Pendorong Kenaikan

Menurut CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, kenaikan nilai transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan harga Bitcoin dan meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto.

Yudhono menjelaskan bahwa pemulihan harga Bitcoin yang mencapai harga tertinggi baru sepanjang masa (BTC melonjak ke rekor tertinggi hampir US$74.000) menjadi salah satu alasan utama. Di sisi lain, minat institusional terhadap ETF Bitcoin di Amerika Serikat yang masih kuat turut mendorong harga BTC dan meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke pasar dan berinvestasi di kripto.

Selain itu, Yudhono juga melihat bahwa optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun ini, meskipun inflasi lebih tinggi, turut berperan dalam lonjakan harga aset kripto pada bulan Maret lalu. Risiko inflasi yang lebih tinggi dapat mendorong permintaan terhadap penyimpanan nilai alternatif, seperti emas fisik dan Bitcoin.

Memecoin: Katalisator Pendorong Utama

Dari perspektif sektor kripto, segmen pasar dengan kinerja terbaik selama bulan Maret adalah memecoin yang meraih keuntungan tinggi. Meskipun token terkait memecoin terutama diperdagangkan untuk hiburan dan belum memiliki kasus penggunaan yang jelas, mereka tetap menarik minat investor dengan antusiasme komunitas dan semangat spekulatif.

Yudhono mengungkapkan bahwa memecoin berfungsi sebagai katalis pendorong utama pertumbuhan pasar kripto pada bulan Maret lalu. Dalam 100 token teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, semua memecoin telah memperoleh keuntungan yang luar biasa, dengan proyek seperti $FLOKI dan $WIF memimpin, masing-masing tumbuh sebesar 298,71% dan 250,76%.

Pertumbuhan Tokocrypto dan Prospek ke Depan

Lonjakan nilai transaksi kripto yang signifikan pada bulan Maret tak hanya menjadi fenomena nasional, tetapi juga dirasakan secara langsung oleh Tokocrypto. Dari bulan Februari ke Maret 2024, Tokocrypto mengalami lonjakan nilai transaksi sebesar 142%, mencapai total transaksi sebesar US$1,3 miliar pada Maret lalu.

Yudhono optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut di masa depan. Ia juga menghimbau para investor untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi kripto.

“Penting bagi investor untuk memahami bahwa kripto merupakan aset yang berisiko tinggi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset yang mendalam sebelum berinvestasi. Meskipun potensi keuntungan dalam investasi kripto dapat sangat menggiurkan, investor juga harus sadar akan risiko yang melekat,” ujar Yudhono.

Upaya Edukasi dan Literasi Kripto

Pelaku usaha dan Bappebti terus melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang kripto dan meminimalisir risiko investasi. Hal ini tercermin dengan mengadakan program Bulan Literasi Kripto (BLK) pada 1 – 31 Mei 2024.

Melalui serangkaian seminar, workshop, dan kampanye media sosial, BLK 2024 bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang potensi dan risiko investasi kripto, serta mengedukasi masyarakat tentang prinsip-prinsip dasar yang diperlukan dalam mengelola aset digital dengan bijak.

Lonjakan nilai transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia menunjukkan bahwa aset kripto semakin diminati dan diterima oleh masyarakat. Hal ini tentunya membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Namun, investor perlu memahami bahwa kripto merupakan aset berisiko tinggi dan penting untuk melakukan riset sebelum berinvestasi. ***

Exit mobile version