PALEMBANG, NUSALY — Pembangunan infrastruktur konektivitas di Sumatera Selatan terus menunjukkan kemajuan signifikan sebagai bagian dari upaya pengembangan di luar Pulau Jawa. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Ir Dody Hanggodo, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung progres pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II dan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dalam kunjungannya pada Jumat, 2 Mei 2025, Menteri PU Ir Dody Hanggodo menyampaikan apresiasi kepada PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana proyek. Apresiasi diberikan atas kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam konstruksi ruas tol ini.
Secara keseluruhan, progres konstruksi Jalan Tol Palembang-Betung dilaporkan telah mencapai 56,15 persen hingga akhir April 2025.
Menteri PU Ir Dody Hanggodo meninjau berbagai aspek pembangunan di lapangan. Titik-titik yang ditinjau secara langsung antara lain meliputi pembangunan Jembatan Musi V dan area Pompa Bendung, yang merupakan komponen penting dari proyek PSN ini.
Dukungan Menteri dan Target Penyelesaian
Menteri PU Ir Dody Hanggodo menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap Hutama Karya dalam menyelesaikan proyek strategis ini. Ia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pembangunan secara berkala.
“Kami selalu mendukung Hutama Karya dalam menyelesaikan proyek ini,” ujar Menteri PU Ir Dody Hanggodo saat peninjauan.
Ia menambahkan, dirinya mungkin akan sering memantau langsung ke lokasi. Hal ini penting agar penyelesaian ruas Palembang-Betung dapat berjalan sesuai target waktu yang ditetapkan.
Target penyelesaian krusial agar ruas tol ini segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Saya mungkin akan sering memantau langsung ke sini agar penyelesaian ruas Palembang-Betung berjalan sesuai target dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Pelaksanaan konstruksi Jalan Tol Palembang-Betung terdiri atas tiga seksi utama. Total panjang keseluruhan ruas tol ini mencapai 69,19 kilometer. Progres konstruksi per akhir April 2025 menunjukkan capaian yang bervariasi di setiap seksi.
Untuk Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai yang memiliki total panjang 54,5 km, progres konstruksinya telah mencapai 70,69 persen. Sementara itu, progres konstruksi Seksi 3 Pangkalan Balai-Betung sepanjang 14,69 km tercatat sebesar 12,69 persen.
Pekerjaan utama pada ruas tol ini yang telah rampung signifikan antara lain pembangunan jalan utama sepanjang 34,7 km. Selain itu, satu buah Simpang Susun, Jembatan Kramasan dengan panjang 1,15 km, dan jembatan pendekat Jembatan Musi V dengan panjang 1,08 km juga telah selesai dibangun.
Standar Kualitas Tinggi dan Manfaat Utama Proyek
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa jalan tol Palembang-Betung dirancang dengan standar kualitas tinggi.
Ruas ini memiliki dua jalur. Kecepatan rencana kendaraan di jalan tol ini adalah 100 km/jam. Jalan tol ini juga akan dilengkapi fasilitas penunjang seperti area istirahat untuk memaksimalkan kenyamanan pengguna jalan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur pendukung seperti simpang susun, overpass, dan underpass juga terus dikebut untuk memastikan konektivitas antarwilayah berjalan optimal.
Adjib Al Hakim menguraikan tiga manfaat utama yang akan diberikan jalan tol ini setelah beroperasi. Pertama, akan memangkas waktu tempuh Palembang-Betung secara signifikan, dari sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
Kedua, akan meningkatkan efisiensi distribusi logistik yang berdampak pada penurunan biaya transportasi barang. Ketiga, proyek ini akan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan di Sumatera Selatan.
“Pembangunan jalan tol ini akan memberikan tiga manfaat utama: memangkas waktu tempuh Palembang-Betung secara signifikan dari sekitar tiga jam menjadi satu jam, meningkatkan efisiensi distribusi logistik yang berdampak pada penurunan biaya transportasi, serta memacu pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan di Sumatera Selatan,” jelas Adjib.
Hutama Karya menargetkan penyelesaian konstruksi untuk ruas Rengas-Pangkalan Balai pada akhir 2025. Sementara itu, konstruksi jembatan Musi dan ruas Kramasan-Rengas dijadwalkan rampung pada triwulan I 2026.
Dalam pelaksanaan proyek, Hutama Karya menerapkan standar keselamatan dan keamanan kerja yang ketat, serta teknologi konstruksi terkini untuk memastikan kualitas infrastruktur yang dibangun.
Kegiatan peninjauan oleh Menteri PU hari ini juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait lainnya.
Mereka antara lain Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, S.T., M.Sc.; EVP Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya, Pulung Satyo Anggono; EVP Perencanaan Jalan Tol Hutama Karya, Iwan Hermawan; dan Project Director Ruas Palembang–Betung Seksi 1 dan 2, Fakhrudin Hariyanto.
Kehadiran mereka menunjukkan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pelaksana proyek, dan pemangku kepentingan daerah yang menjadi kunci utama dalam mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur strategis nasional ini.
Adjib Al Hakim dalam penutup statemennya kembali menekankan pentingnya proyek ini. Dengan progres yang terus meningkat dan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini diharapkan dapat segera beroperasi.
Kehadiran jalan tol ini akan mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Jalan Tol Trans Sumatera, termasuk ruas Palembang-Betung, diproyeksikan akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru dan membuka akses yang lebih baik bagi masyarakat Sumatera Selatan di masa depan.
“Dengan progres yang terus meningkat dan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini diharapkan dapat segera beroperasi dan mendukung visi pemerintah mewujudkan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi baru dan membuka akses yang lebih baik bagi masyarakat Sumatera Selatan,” tutup Adjib.
Menteri PU Ir Dody Hanggodo meninjau Tol Palembang Betung JTTS Tahap II hari ini, mengapresiasi progres konstruksi yang telah mencapai 56,15 persen dan mendukung Hutama Karya mengejar target penyelesaian akhir 2025 dan triwulan I 2026 untuk berbagai seksi dan jembatan.
Proyek Strategis Nasional ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh Palembang-Betung menjadi satu jam, meningkatkan efisiensi logistik, dan memacu pertumbuhan ekonomi Sumsel. (InSan)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.