PALEMBANG, NUSALY — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri keuangan syariah dengan menggelar workshop selama dua hari, 22–23 September 2025, di Palembang. Acara ini dihadiri oleh pimpinan dan pegawai BPRS dari berbagai wilayah di Pulau Sumatera, menegaskan peran OJK dalam memperkuat kontribusi BPRS terhadap perekonomian syariah nasional.
Menurut Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 OJK Provinsi Sumatera Selatan, Lina, BPRS memiliki keunggulan unik karena “kekuatan akar” yang langsung bersentuhan dengan pelaku usaha kecil dan masyarakat. Oleh karena itu, BPRS didorong untuk berinovasi dan mengembangkan produk syariah yang relevan serta tepat sasaran. Workshop ini menjadi ruang strategis untuk bertukar gagasan dan menyerap praktik terbaik guna meningkatkan daya saing.
Inovasi dan Kolaborasi sebagai Kunci
Dalam sambutannya, Kepala Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK, Nyimas Rohmah, menegaskan bahwa BPRS harus mampu beradaptasi dengan tantangan transformasi digital tanpa meninggalkan prinsip-prinsip syariah.
“OJK mendorong lahirnya produk-produk inovatif yang tidak hanya berbasis kepatuhan syariah, tapi juga adaptif terhadap kebutuhan masyarakat modern,” ujar Nyimas.
Melalui workshop ini, para peserta mendapatkan pemahaman teknis tentang desain produk syariah, manajemen risiko, segmentasi nasabah, dan pemanfaatan teknologi. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi antar BPRS se-Sumatera untuk memperkuat peran strategis lembaga keuangan syariah di tingkat lokal.
OJK berharap, dengan inovasi produk yang tepat dan manajemen yang kuat, BPRS mampu menjadi pilar utama dalam memperluas inklusi keuangan syariah dan memperkuat ketahanan ekonomi umat. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.