Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250

Pemkab Muba 1000x250

PT Sampoerna Agro Tbk
NusaBisnis

Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Produksi CPO Melesat 5% di 2025, Strategi Intensifikasi Jadi Andalan

×

Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Produksi CPO Melesat 5% di 2025, Strategi Intensifikasi Jadi Andalan

Share this article

Meredanya Dampak El-Nino Jadi Angin Segar, Penerapan Agronomi Terbaik Digenjot

Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Produksi CPO Melesat 5% di 2025, Strategi Intensifikasi Jadi Andalan
Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Produksi CPO Melesat 5% di 2025, Strategi Intensifikasi Jadi Andalan. Foto: dok. kontan

JAKARTA, NUSALY.COM – Kabar gembira datang dari emiten perkebunan kelapa sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Perusahaan berkode saham SGRO ini menunjukkan optimisme tinggi untuk mendongkrak kinerjanya pada tahun 2025 mendatang. Salah satu target utama yang dicanangkan adalah peningkatan produksi minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar 5%. Strategi jitu pun telah disiapkan, dengan fokus utama pada optimalisasi produksi dari kebun inti perusahaan.

Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri, mengungkapkan keyakinannya bahwa produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun inti perusahaan akan mengalami perbaikan signifikan. Target pertumbuhan produksi TBS sebesar 5% pada tahun 2025 menjadi indikator kuat dari optimisme tersebut.

sidomuncul

Keyakinan ini bukan tanpa alasan. Stefanus menjelaskan bahwa berkurangnya dampak fenomena iklim El-Nino yang sempat melanda pada semester II tahun 2023 menjadi angin segar bagi perusahaan. Sejak kuartal IV tahun 2024, SGRO telah menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan produksi TBS dan CPO secara cukup signifikan.

“Kami sangat berharap adanya perbaikan produksi TBS dari kebun inti perusahaan pada tahun 2025. Target kami adalah pertumbuhan sebesar 5%. Optimisme ini didukung oleh meredanya dampak El-Nino yang sempat mempengaruhi produksi kami di tahun sebelumnya. Sejak kuartal IV-2024, kami sudah melihat adanya peningkatan produksi yang cukup baik, sehingga kami dapat meminimalisir persentase penurunan produksi TBS dan CPO perusahaan secara keseluruhan,” tutur Stefanus Darmagiri dalam keterangan resminya pada Rabu (12/3).

Realisasi Produksi Sawit 2024 Belum Diumumkan, Penurunan Sempat Terjadi di Kuartal III

Meskipun optimis dengan proyeksi tahun 2025, SGRO belum secara resmi mengumumkan realisasi produksi sawit untuk keseluruhan tahun 2024. Namun, berdasarkan data kinerja hingga kuartal III-2024, perusahaan mencatatkan penurunan produksi TBS sebesar 22% secara year on year (yoy) menjadi 1,1 juta ton.

Penurunan juga terjadi pada produksi CPO perusahaan, yang tercatat sebesar 219.120 ton pada periode yang sama, atau turun sebesar 26% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi gambaran jelas mengenai dampak El-Nino terhadap produktivitas perkebunan sawit SGRO pada tahun 2024.

Strategi Intensifikasi Kebun Jadi Kunci Peningkatan Produksi CPO 2025

Untuk mencapai target peningkatan produksi CPO sebesar 5% pada tahun 2025, SGRO akan mengandalkan strategi penerapan praktik agronomi terbaik (best agronomy practices). Fokus utama dari strategi ini adalah program intensifikasi lahan perkebunan yang telah berjalan sejak tahun-tahun sebelumnya.

Stefanus menjelaskan bahwa program intensifikasi ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Salah satunya adalah mekanisasi penanaman sawit, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses penanaman kembali (replanting) serta penanaman baru.

Selain itu, SGRO juga akan terus membenahi manajemen sistem pengairan di perkebunannya. Pengelolaan air yang efektif sangat krusial untuk memastikan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit, terutama dalam menghadapi potensi perubahan iklim di masa depan.

Peningkatan infrastruktur di area perkebunan juga menjadi bagian dari strategi intensifikasi ini. Infrastruktur yang memadai, seperti jalan dan jembatan, akan mempermudah aksesibilitas dan transportasi hasil panen, sehingga dapat mengurangi potensi kerugian akibat keterlambatan.

Tidak ketinggalan, SGRO juga akan memanfaatkan teknologi melalui digitalisasi dalam rangka meningkatkan pengawasan di perkebunan. Sistem digital diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang akurat dan real-time mengenai kondisi perkebunan, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat.

Digitalisasi juga akan diterapkan untuk meningkatkan efektivitas produksi dan efisiensi kerja di seluruh area perkebunan. Dengan pemanfaatan teknologi, SGRO berharap dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional.

“Upaya-upaya intensifikasi yang kami lakukan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan secara keseluruhan, sehingga target peningkatan produksi CPO sebesar 5% pada tahun 2025 dapat tercapai,” tandas Stefanus.

Prospek Industri Sawit di Tengah Tantangan Global

Optimisme Sampoerna Agro ini muncul di tengah dinamika industri kelapa sawit global yang terus bergerak. Meskipun harga CPO sempat mengalami fluktuasi, namun permintaan global terhadap minyak nabati ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan kebutuhan industri makanan, energi, dan kosmetik.

Namun demikian, industri kelapa sawit juga dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari isu keberlanjutan dan deforestasi, hingga persaingan dengan minyak nabati lainnya. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan seperti Sampoerna Agro dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas menjadi sangat penting untuk menjaga daya saing di pasar global.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Lingkungan

Peningkatan produksi CPO oleh Sampoerna Agro diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan dan para pemegang saham, tetapi juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, terutama melalui peningkatan ekspor dan penyerapan tenaga kerja.

Di sisi lain, komitmen SGRO dalam menerapkan praktik agronomi terbaik dan intensifikasi lahan juga diharapkan dapat mendukung upaya keberlanjutan lingkungan. Dengan mengoptimalkan lahan yang sudah ada, perusahaan dapat mengurangi tekanan untuk membuka lahan baru, sehingga dapat membantu menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.

Investor Cermati Strategi dan Prospek SGRO

Kabar optimisme dari Sampoerna Agro ini tentu akan menjadi perhatian para investor dan analis pasar. Strategi intensifikasi yang diterapkan oleh perusahaan akan menjadi salah satu faktor kunci yang akan dicermati dalam melihat prospek kinerja SGRO di tahun 2025.

Jika SGRO berhasil mencapai target pertumbuhan produksi TBS dan CPO, hal ini tentu akan menjadi sentimen positif bagi saham perusahaan. Investor akan melihat adanya potensi peningkatan pendapatan dan laba di masa depan.

Selain itu, para investor juga akan memperhatikan bagaimana SGRO mengelola tantangan-tantangan lain di industri kelapa sawit, termasuk isu keberlanjutan dan fluktuasi harga komoditas. Komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan akan menjadi nilai tambah di mata para investor.

Dengan strategi yang jelas dan optimisme yang didukung oleh data peningkatan produksi sejak akhir tahun 2024, Sampoerna Agro tampaknya siap untuk menghadapi tahun 2025 dengan lebih baik. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai targetnya akan menjadi indikator penting bagi perkembangan industri kelapa sawit Indonesia secara keseluruhan. (dhi)

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.