Jakarta, Nusaly.com – Hari Buku Nasional (Harbuknas) 2024 menjadi momentum bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menggaungkan program unggulannya: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi di seluruh pelosok negeri.
Gelar Wicara: Buku Bacaan Bermutu untuk Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
Dalam rangkaian Harbuknas, Ditjen PAUD Dikdasmen menggelar gelar wicara bertajuk “Buku Bacaan Bermutu untuk Pembelajaran Kreatif dan Inovatif”. Acara ini menghadirkan para pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari pejabat Kemendikbudristek, kepala sekolah, hingga guru, untuk berbagi pandangan dan pengalaman terkait program buku bacaan bermutu.
Muhammad Hasbi: Buku Berkualitas, Kunci Peningkatan Literasi dan Numerasi
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, menegaskan pentingnya buku bacaan bermutu dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. “Buku bacaan bermutu harus sesuai dengan preferensi anak, memiliki beragam tema dan cerita, serta disesuaikan dengan kemampuan baca siswa,” ujarnya.
Hasbi juga menyoroti dampak positif buku bacaan bermutu terhadap hasil belajar siswa. Berbagai studi menunjukkan adanya korelasi positif antara ketersediaan buku berkualitas dengan peningkatan prestasi akademik. Selain itu, buku juga berperan penting dalam merangsang imajinasi, memperluas wawasan, dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya.
Transparansi: Kunci Kepercayaan Publik
Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjalankan program ini secara transparan dengan mempublikasikan informasi terkait penyediaan buku bacaan bermutu. Hasbi menekankan pentingnya transparansi dalam membangun kepercayaan publik dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan literasi.
Survei PISA: Tantangan Literasi Indonesia
Survei PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa tingkat literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada di bawah standar internasional. Kondisi ini diperparah oleh krisis pembelajaran yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketimpangan antarwilayah, disparitas sosial-ekonomi, dan kesenjangan akses teknologi.
Langkah Strategis Kemendikbudristek: Merdeka Belajar Episode 23
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menjelaskan langkah-langkah strategis yang telah diambil Kemendikbudristek untuk mengatasi masalah literasi dan numerasi. Salah satunya adalah melalui program Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Pada tahun 2022, Kemendikbudristek melalui Badan Bahasa telah mendistribusikan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu ke lebih dari 20 ribu PAUD dan SD di seluruh Indonesia. Program ini juga disertai dengan pelatihan dan pendampingan untuk memastikan buku-buku tersebut dimanfaatkan secara optimal.
Program Pencetakan dan Pengiriman Buku Pengayaan 2024
Tahun ini, Kemendikbudristek melanjutkan komitmennya dengan melaksanakan Program Pencetakan dan Pengiriman Buku Pengayaan Pendukung Gerakan Literasi Nusantara (GLN) Tahun 2024. Program ini melibatkan kolaborasi antara Badan Bahasa, BSKAP, Ditjen PAUD Dikdasmen, dan Ditjen GTK.
“Pada tahun 2024, kami menargetkan untuk mengirimkan kurang lebih 27 juta eksemplar buku ke 9.292 sekolah dasar di seluruh Indonesia,” ungkap Hafidz Muksin.
Praktik Baik dari Sekolah Muslim Cendekia Tangerang
Namira Syarah dari Sekolah Muslim Cendekia Tangerang berbagi pengalamannya dalam menciptakan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi siswa. Ia menekankan pentingnya menghindari metode membaca yang monoton dan membosankan.
“Guru harus bisa membuat kegiatan membaca menjadi menarik dan interaktif. Misalnya, dengan mengajukan pertanyaan yang menguji pemahaman siswa, memberikan tugas kreatif, atau menyampaikan pesan moral yang kuat,” jelasnya.
Namira juga menyarankan penggunaan metode read aloud atau membacakan nyaring sebagai salah satu cara efektif untuk menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.
Peningkatan Literasi di SDN Sidotopo I, Sidoarjo
Riski, guru dari SDN Sidotopo I, Sidoarjo, Jawa Timur, berbagi kisah sukses sekolahnya dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Melalui pemanfaatan buku bacaan bermutu dan metode pembelajaran yang inovatif, sekolah tersebut berhasil meningkatkan skor literasi secara signifikan.
“Peningkatan ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung literasi. Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk sukses, dan buku adalah kunci untuk membuka potensi tersebut,” ujar Riski.
Hari Buku Nasional 2024 menjadi momentum penting bagi Kemendikbudristek untuk memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi Indonesia. Melalui program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, pemerintah berharap dapat menyediakan akses buku berkualitas bagi seluruh anak Indonesia, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri secara optimal dan menjadi generasi emas yang membanggakan bangsa. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.