Jakarta, Nusaly.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggebrak dunia pendidikan dengan meluncurkan program inovatif “Sastra Masuk Kurikulum“. Program ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa di seluruh Indonesia.
Literasi Lebih dari Sekadar Membaca
Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, menegaskan bahwa literasi bukan hanya kemampuan membaca, melainkan juga kemampuan mengolah informasi dan memahami makna yang terkandung dalam sebuah teks. Kemampuan ini menjadi bekal penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Kemampuan ini sangat diperlukan oleh anak-anak dalam tahapan pembelajaran dan menjadi bekal yang sangat berguna untuk kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan formal,” jelas Nadiem.
Sastra: Jendela Dunia Pembelajaran
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, mengungkapkan bahwa sastra memiliki peran krusial dalam membentuk kompetensi dan karakter siswa. Sastra tidak hanya merangsang daya nalar dan empati, tetapi juga meningkatkan kreativitas guru dan imajinasi siswa.
Kurikulum Merdeka: Wadah Sastra Berkarya
Peluncuran “Sastra Masuk Kurikulum” merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang kini diterapkan secara nasional. Kurikulum ini memberikan ruang bagi guru untuk memanfaatkan karya-karya sastra sebagai bahan ajar di berbagai mata pelajaran.
Karya Sastra Terkurasi: Bekal Guru Berkualitas
Kemendikbudristek telah melibatkan para ahli dalam menyusun kriteria kurasi buku sastra yang sesuai dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Dengan demikian, guru dapat memilih buku-buku yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Panduan Rekomendasi Buku Sastra: Kompas Guru Menuju Pembelajaran Kreatif
Kemendikbudristek telah menerbitkan Keputusan Mendikbudristek Nomor 025/H/P/2024 tentang Penetapan Rekomendasi Buku Sastra. Panduan ini menjadi kompas bagi guru dan orang tua dalam memilih buku sastra yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
Eksplorasi Pembelajaran Sastra: Merajut Imajinasi Siswa
Guru dan orang tua diajak untuk berkreasi dalam memanfaatkan buku sastra sebagai media pembelajaran. Faktor-faktor seperti kebutuhan kelas, kemampuan siswa, topik terkini, dan minat siswa perlu dipertimbangkan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Pendampingan Guru: Menjaga Ruang Diskusi dan Refleksi
Anindito Aditomo menekankan pentingnya pendampingan guru dalam proses pembelajaran sastra. Hal ini bertujuan untuk menjaga ruang diskusi dan refleksi antara guru dan siswa, terutama ketika membahas tema-tema sensitif yang mungkin muncul dalam karya sastra.
Akses Gratis Buku Berkualitas: Kemendikbudristek Hadirkan Perpustakaan Digital
Kemendikbudristek menyediakan akses gratis ke berbagai buku bacaan berkualitas melalui laman buku.kemdikbud.go.id dan budi.kemdikbud.go.id. Publik juga dapat mengakses informasi terkait kebijakan, panduan, dan regulasi perbukuan di laman tersebut.
Hari Buku Nasional 2024: Momentum Tingkatkan Minat Baca
Peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) 2024 yang mengangkat tema “Baca Buku, Temukan Duniamu” menjadi momentum penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Berbagai kegiatan literasi digelar untuk mengajak masyarakat mengenal dunia melalui buku.
Program “Sastra Masuk Kurikulum” menjadi angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan hadirnya sastra dalam pembelajaran, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan literasi, kreativitas, dan karakter yang kuat. Kemendikbudristek telah membuka jalan bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang cerdas, berbudaya, dan berkarakter.
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.