Banner Pemprov Sumsel Pemutihan Pajak

Banner Pemkab OKI HUT RI 80

Banner Sampoerna Agro HUT RI 80

Banner Asisten III Setda OKI HUT RI 80

Banner PUPR OKI HUT RI 80
OKI Maju Bersama

Gerakan Pangan Murah OKI Ludes dalam Sejam, Sinyal Kebutuhan Beras Terjangkau Mendesak

×

Gerakan Pangan Murah OKI Ludes dalam Sejam, Sinyal Kebutuhan Beras Terjangkau Mendesak

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI. Sebanyak 2 ton beras subsidi habis terjual hanya dalam waktu satu jam, mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

Gerakan Pangan Murah OKI Ludes dalam Sejam, Sinyal Kebutuhan Beras Terjangkau Mendesak
Gerakan Pangan Murah OKI Ludes dalam Sejam, Sinyal Kebutuhan Beras Terjangkau Mendesak. Foto: Dok. Diskominfo OKI

KAYUAGUNG, NUSALY – Sebuah respons cepat pemerintah daerah terhadap gejolak harga pangan terlihat jelas di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten OKI menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dipusatkan di Taman Segitiga Emas Kayuagung pada Sabtu (30/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi nasional yang digelar di 7.285 kecamatan se-Indonesia.

Kegiatan GPM ini tidak hanya berfokus pada seremoni, tetapi langsung menyentuh persoalan utama masyarakat: harga beras. Melalui Sekretaris Daerah, Asmar Wijaya, Bupati OKI Muchendi menegaskan bahwa beras menjadi prioritas utama. “Kenaikan harga beras dapat berdampak signifikan pada kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan dasar,” ujar Asmar, menjelaskan bahwa pasar murah adalah solusi efektif untuk memastikan akses terhadap bahan pokok.

Disparitas Harga dan Intervensi Pemerintah

Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme masyarakat. Sebanyak 2 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog ludes terjual dalam waktu satu jam. Beras SPHP yang dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp60 ribu per kantong berukuran 5 kilogram, dibatasi pembeliannya hingga 10 kilogram per orang untuk memastikan pemerataan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI, Irawan, menjelaskan alasan di balik program ini. Menurutnya, meskipun Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP ditetapkan Rp12.500 per kilogram, faktanya masyarakat masih kesulitan memperolehnya. Disparitas antara harga resmi dan ketersediaan di lapangan membuat pasar murah menjadi intervensi penting agar beras bersubsidi benar-benar sampai di tingkat konsumen.

Kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci sukses GPM ini. Irawan menyebutkan bahwa TNI dan Polri, hingga ke level bawah, turut membantu percepatan distribusi beras SPHP. “Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan ketersediaan pangan pokok dapat lebih merata,” tutupnya. (puputzch)