Hadapi Karhutla, OKI Tegaskan Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Korporasi

AIR SUGIHAN, NUSALY – Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta terus ditingkatkan untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Tugas menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, dan komitmen ini ditekankan dalam agenda penting yang berpusat di Air Sugihan.

Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, mendampingi Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, dalam pengecekan kesiapsiagaan penanggulangan karhutla sekaligus launching Program Desa Mandiri Peduli Gambut se-Indonesia pada Minggu (25/5).

“Kesiapsiagaan ini adalah bentuk tanggung jawab kita menjaga lingkungan dan kehidupan. Kami memastikan seluruh elemen, mulai dari masyarakat, perangkat desa, hingga aparat gabungan siap siaga dan terlatih menghadapi potensi karhutla,” ujar Bupati Muchendi.

Peringatan Keras untuk Korporasi

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, tidak ragu memberikan peringatan keras kepada seluruh pemegang konsesi, khususnya di wilayah Selatan yang memiliki lebih dari 5 juta hektare area konsesi. Evaluasi difokuskan pada kesiapan sumber daya manusia, peralatan pemadaman, serta dukungan pendanaan dari masing-masing perusahaan.

“Kami ingin memastikan tidak ada lagi kebakaran yang diakibatkan kelalaian atau pembiaran. Negara sudah terlalu sering menanggung dampaknya. Kali ini, semua harus bertanggung jawab,” ujar Menteri Hanif, menegaskan sikap tegas pemerintah terhadap korporasi.

Program Desa Mandiri Peduli Gambut: Upaya Pencegahan Berbasis Masyarakat

Sebagai salah satu langkah preventif dan upaya pemulihan ekosistem, Pemerintah meluncurkan Program Desa Mandiri Peduli Gambut. Program ini merupakan inisiatif pemulihan ekosistem gambut berbasis masyarakat, yang tidak hanya mendorong pemberdayaan ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem gambut.

“Program Desa Mandiri Peduli Gambut ini juga menjadi salah satu langkah preventif dalam penanggulangan karhutla,” tambahnya.

Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di OKI dapat berjalan lebih efektif, melindungi lingkungan, dan memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat dari dampak buruk bencana asap. (puputzch)