OGAN KOMERING ILIR, NUSALY — Angka pengangguran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) masih menjadi tantangan serius, meskipun jumlah penduduk usia produktif mendominasi wilayah ini. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) OKI mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di angka 3,32 persen pada tahun 2024, setara dengan sekitar 14.325 orang. Menyadari urgensi ini, Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi, mengambil langkah konkret untuk menekan angka tersebut melalui pendekatan kolaboratif.
Pencapaian angka pengangguran itu menjadi cukup signifikan mengingat 70,72 persen dari total populasi OKI yang berjumlah 786.703 jiwa berada dalam usia kerja (15–64 tahun). Muchendi, saat menjadi pembicara dalam forum Ikatan Mahasiswa OKI (IMOKI), secara terbuka mengakui tantangan tersebut.
“Setiap tahun angka pengangguran di OKI stabil berkisar 3 persen, dan rata-rata berasal dari rentang usia 17 hingga 40 tahun,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan perlunya intervensi yang terstruktur dan terorganisir untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Memperluas Akses Kerja dan Meningkatkan Daya Saing
Sebagai langkah konkret, Pemkab OKI membentuk Forum HRD (Human Resources Development) yang melibatkan 114 perusahaan. Forum ini diresmikan pada 26 Mei 2025 lalu. Tujuannya jelas, yakni menjalin komunikasi dan sinergi antarperusahaan agar dapat mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal. Muchendi menilai selama ini banyak perusahaan justru merekrut pekerja dari luar daerah, seperti dari Medan atau Jawa.
“Kami ingin perusahaan di OKI dapat merekrut mulai dari tenaga buruh hingga manajer dari warga sekitar,” tegasnya di beberapa kesempatan.
Guna memperluas kesempatan kerja, Forum HRD yang baru dibentuk akan terlibat aktif dalam Job Fair yang akan digelar bersamaan dengan HUT OKI pada bulan Oktober mendatang. Momentum ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk bertemu langsung dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam forum.
“Ada 114 perusahaan yang telah bergabung, termasuk 70 yang baru saja dikukuhkan kepengurusannya. Job fair nanti akan menjadi momentum besar untuk membuka akses kerja bagi masyarakat,” tutur Muchendi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat proaktif dalam memanfaatkan kesempatan ini. “Kami mengimbau seluruh pencari kerja untuk memanfaatkan bursa kerja ini sebaik-baiknya dalam rangka mendapatkan pekerjaan, membangun jaringan, serta memahami kebutuhan dunia kerja saat ini,” imbuhnya.
Di samping itu, Pemkab OKI juga terus mengembangkan program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini, sudah ada 48 peserta yang mengikuti pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang sebagai persiapan untuk bekerja di luar negeri.
“Kami ingin masyarakat OKI punya daya saing, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” ujar Muchendi. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkab OKI tidak hanya untuk menyediakan lapangan kerja, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Dengan berbagai program dan kolaborasi ini, Pemerintah Kabupaten OKI berupaya secara sistematis menurunkan angka pengangguran dan mendorong pemerataan kesempatan kerja bagi seluruh lapisan masyarakat. Pendekatan holistik ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, yang merupakan kunci untuk pembangunan berkelanjutan di OKI. ***
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.