Kayuagung, NUSALY.COM – Seorang warga Dusun III Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menjadi korban terkaman buaya saat sedang mengambil air wudhu di Sungai Komering. Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu (20/10/2024) siang dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.
Kronologi Kejadian
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto, melalui Kapolsek Jejawi, Iptu M. Rizal, menjelaskan bahwa korban bernama Rohma (59) diterkam buaya saat sedang mengambil wudhu setelah mencuci pakaian di sungai.
“Usai mencuci pakaian di sungai itu, dan mengambil wudhu, tiba-tiba tangan kiri korban diterkam buaya,” ujar Rizal, Senin (21/10/2024).
Serangan buaya itu sontak membuat Rohma berteriak ketakutan. Buaya tersebut kemudian memutar badan dan ekornya menghempas lengan kanan Rohma. Akibatnya, Rohma mengalami luka robek yang cukup parah di kedua tangannya.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Rohma langsung dibawa ke Puskesmas Desa Rambutan untuk mendapatkan perawatan medis. Ia menjalani perawatan intensif karena luka robek di tangan kirinya membutuhkan 51 jahitan, sementara lengan kanannya membutuhkan 4 jahitan.
“Saat ini korban sudah dibawa pulang ke rumah,” kata Rizal.
Tindakan Polisi dan Kekhawatiran Warga
Setelah menerima laporan kejadian tersebut, anggota Polsek Jejawi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang didampingi oleh Kepala Desa Sukadarma.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar, terutama anak-anak yang biasa mandi di sungai. “Atas peristiwa itu, diungkapkan Kapolsek, membuat warga sekitar menjadi khawatir untuk aktivitas di sungai baik mandi ataupun lainnya. Terutama anak-anak juga menjadi takut untuk mandi. Dimana anak-anak memang sering mandi di sungai,” ujar Rizal.
Pencarian Sarang Buaya
Berdasarkan keterangan Kepala Dusun (Kadus) Sukadarma, Suhaimi, sekitar satu jam setelah kejadian, buaya tersebut masih terlihat di sekitar TKP. Anggota polisi kemudian menelusuri sungai dan menemukan sarang buaya yang bersembunyi di dalam semak-semak, sekitar tiga meter dari TKP.
Imbauan Keamanan dan Gotong Royong Pembersihan Sarang Buaya
Bhabinkamtibmas Bripka Mico G menyarankan kepada Kepala Desa untuk mengajak warga membersihkan sarang buaya tersebut secara gotong royong. “Kami juga mengingatkan agar warga berhati-hati kalau akan ke sungai, jadi harus waspada,” ujarnya.
Upaya Mitigasi Konflik Manusia dan Buaya
Kejadian ini menunjukkan adanya potensi konflik antara manusia dan buaya di wilayah tersebut. Sungai Komering merupakan habitat buaya, sementara masyarakat juga memanfaatkan sungai untuk berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci, dan mencari ikan.
Untuk mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif, antara lain:
- Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang perilaku buaya dan cara menghindari konflik dengan buaya.
- Pemasangan rambu-rambu peringatan di area yang rawan terjadinya konflik dengan buaya.
- Relokasi buaya ke habitat yang lebih aman jika diperlukan.
- Pengembangan ekowisata berbasis konservasi buaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan buaya.
Serangan buaya terhadap warga di Sungai Komering ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya konflik antara manusia dan buaya, sehingga baik manusia maupun buaya dapat hidup berdampingan dengan aman dan harmonis. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.