Kayuagung, Nusaly.com – Meskipun telah memasuki musim penghujan, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menghantui Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Tiga lokasi di tiga kecamatan berbeda dilanda karhutla, menuntut upaya pemadaman udara dengan water bombing.
Kepala Manggala Agni Sumatera Daerah Operasi (Daops) XVII/OKI, Edi Satriawan, S.P., mengungkapkan bahwa karhutla terjadi di tiga lokasi, yaitu Kecamatan Tulung Selapan, Pampangan, dan Pangkalan Lampam.
“Kemarin ada karhutla di tiga lokasi. Yaitu di Kecamatan Tulung Selapan, Pampangan, dan Pangkalan Lampam,” terang Edi, Jumat (18/10/2024).
Pemadaman Udara
Edi menjelaskan bahwa pemadaman karhutla dilakukan dengan water bombing menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Sumatera Selatan.
“Kemarin itu dua helikopter dikerahkan untuk pemadaman karhutla di Kecamatan Pampangan,” jelasnya.
Luas Lahan Terbakar
Edi mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan luas lahan yang terbakar. Namun, ia memastikan bahwa lahan yang terbakar adalah lahan milik masyarakat dan masih dalam kategori aman.
“Lahan yang terbakar masih masuk kategori aman meskipun dilakukan pemadaman udara. Untuk tiga lokasi yang terbakar masih terdapat asap,” ungkap Edi.
Penyebab Karhutla
Edi menegaskan bahwa karhutla di tiga lokasi tersebut disebabkan oleh adanya titik panas (fire spot). Tim gabungan yang terdiri dari personel Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) langsung diturunkan ke lapangan untuk melakukan pemadaman dan mencegah kebakaran meluas.
Faktor Curah Hujan
Meskipun telah memasuki musim hujan, Edi menjelaskan bahwa hujan yang turun tidak merata dan tidak setiap hari. Hal ini menyebabkan lahan mudah kering dan rentan terbakar.
“Saat ini memang sudah masuk musim kemarau tetapi karena hujan yang turun tidak setiap hari sehingga karhutla masih terjadi. Karena lahan kembali kering,” jelas Edi.
Potensi Karhutla di OKI
Edi menambahkan bahwa potensi karhutla di Kabupaten OKI masih tetap ada, khususnya di kecamatan-kecamatan yang rawan karhutla. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan patroli mandiri dan patroli bersama dengan MPA untuk mencegah terjadinya karhutla.
Upaya Pencegahan Karhutla
Selain pemadaman, Manggala Agni Daops XVII/OKI juga gencar melakukan upaya pencegahan karhutla, antara lain:
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat: Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara-cara mencegahnya.
- Pembentukan dan pembinaan MPA: MPA berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan penanganan karhutla di tingkat desa.
- Pemantauan titik panas (hotspot): Melakukan pemantauan titik panas secara berkala untuk mendeteksi dini potensi karhutla.
- Penegakan hukum: Menindak tegas para pelaku pembakaran hutan dan lahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kerja Sama Lintas Sektor
Penanganan karhutla di Kabupaten OKI memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid. Manggala Agni Daops XVII/OKI aktif berkoordinasi dengan TNI, Polri, BNPB, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla.
Meskipun telah memasuki musim penghujan, ancaman karhutla di Kabupaten OKI masih tetap ada. Hujan yang turun tidak merata dan adanya titik panas menjadi faktor penyebab karhutla.
Manggala Agni Daops XVII/OKI terus berupaya melakukan pencegahan dan penanganan karhutla dengan melibatkan berbagai pihak. Kerja sama lintas sektor yang solid sangat dibutuhkan untuk mengatasi karhutla di Kabupaten OKI. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.