Kayuagung, Nusaly.com – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Provinsi Sumatera Selatan, yang luasnya setara dengan Provinsi Banten, dikenal sebagai Bumi Bende Seguguk. Wilayah ini dikaruniai kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mencakup 18 kecamatan, 314 desa, dan 11 kelurahan. OKI terus bergerak maju, mengoptimalkan potensi ekonominya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Perkebunan Sawit: Primadona Ekonomi OKI
Sektor perkebunan kelapa sawit mendominasi perekonomian di OKI. Perusahaan-perusahaan besar seperti PT Sampoerna Agro, PT Kelantan, dan PT Rambang Agro Jaya mengelola kebun sawit yang luas di wilayah ini. Produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai jutaan ton per tahun, menyerap ribuan tenaga kerja, dan memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan daerah.
Hutan Tanaman Industri dan Perkebunan Karet
Selain sawit, OKI juga memiliki PT OKI Pulp and Paper, perusahaan yang memproduksi tisu dan mengelola hutan tanaman industri (HTI) pohon akasia di wilayah Air Sugihan. Keberadaan PT OKI Pulp and Paper tidak hanya menghasilkan produk bernilai ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor kehutanan.
Meskipun skalanya lebih kecil dibandingkan sawit, perkebunan karet juga berkontribusi dalam diversifikasi pertanian di OKI. Karet merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Pertanian Modern dan Peningkatan Produksi Pangan
Sektor pertanian di OKI semakin berkembang dengan penerapan teknologi modern. Petani di OKI kini menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) canggih, memperluas lahan pertanian, dan meningkatkan hasil panen.
Tanaman cabai dan bawang merah juga mulai digalakkan untuk menambah variasi produksi pertanian dan memenuhi kebutuhan pangan lokal. Pemerintah Kabupaten OKI berencana melaksanakan program cetak sawah tahun depan untuk menambah 52 ribu hektar lahan pertanian baru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dan menjadikan OKI sebagai salah satu lumbung pangan utama di Sumatera Selatan.
Saat ini, OKI telah menduduki posisi ketiga dalam penyediaan pangan di Sumatera Selatan. Dengan potensi dan program yang dijalankan, OKI optimistis dapat meningkatkan kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan pangan regional maupun nasional.
Inovasi Pemanfaatan Limbah Sawit
OKI tidak hanya mengupayakan peningkatan produksi pertanian, tetapi juga mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan limbah sawit. Pelepah sawit yang biasanya dianggap limbah kini diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, seperti anyaman, patung, dan kerajinan lainnya.
Selain itu, pelepah sawit juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak dan pakan ternak. Inovasi ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.
Pemanfaatan limbah sawit merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip ekonomi sirkular yang dikembangkan di OKI. Melalui pendekatan ini, sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
OKI terus berupaya meningkatkan daya saing ekonominya dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki, menerapkan teknologi modern di sektor pertanian, dan mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan limbah. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, OKI optimistis dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kabupaten OKI memiliki potensi ekonomi yang melimpah dan beragam, mulai dari perkebunan sawit, HTI, pertanian modern, hingga pemanfaatan limbah sawit. Dengan mengoptimalkan potensi tersebut, OKI terus bergerak maju menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. (puputzch)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.