Scroll untuk baca artikel
banner Pemkab OKI
Example floating
Example floating
Pemprov Sumsel 728x250

Pemkab Muba 728x250

PT Sampoerna Agro Tbk
OKI Mandira

Misteri Buaya Muara di Tambak Udang OKI, Air Pasang atau Perburuan Mangsa?

×

Misteri Buaya Muara di Tambak Udang OKI, Air Pasang atau Perburuan Mangsa?

Share this article
Misteri Buaya Muara di Tambak Udang OKI, Air Pasang atau Perburuan Mangsa?
Misteri Buaya Muara di Tambak Udang OKI, Air Pasang atau Perburuan Mangsa?

Ogan Komering Ilir, Nusaly.com – Dua ekor buaya muara raksasa, masing-masing berukuran 4 meter dan 3 meter, telah menggegerkan warga Desa Bumi Pratama Mandira sepanjang Juni 2024. Reptil ganas ini secara mengejutkan muncul di tambak-tambak udang milik warga, memicu kekhawatiran dan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya mendorong mereka keluar dari habitat aslinya.

Dugaan Awal: Air Pasang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) telah turun tangan untuk menyelidiki fenomena ini. Humas BKSDA Sumsel, Andre, mengungkapkan dugaan awal bahwa kemunculan buaya-buaya tersebut disebabkan oleh pasang surut air Sungai Menang, yang merupakan habitat alami buaya muara.

sidomuncul

“Saat air pasang, buaya mungkin terbawa arus dan masuk ke lubang-lubang yang ada di tambak,” jelas Andre. Namun, ia menegaskan bahwa analisis lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab utama kejadian ini.

Buaya Muara: Predator Puncak yang Dilindungi

Buaya muara (Crocodylus porosus) adalah predator puncak di ekosistem perairan. Kehadiran mereka di tambak udang tentu menimbulkan ancaman bagi ikan dan udang yang dibudidayakan, serta potensi bahaya bagi para pekerja tambak. Namun, perlu diingat bahwa buaya muara adalah satwa yang dilindungi oleh undang-undang.

Upaya Mitigasi dan Imbauan Keselamatan

BKSDA Sumsel telah mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi situasi ini. Kedua buaya muara yang tertangkap telah dievakuasi dan dititipkan sementara di penangkaran. Selain itu, BKSDA juga telah memasang papan imbauan di sekitar Sungai Menang untuk mengingatkan warga agar berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai.

“Kami telah lama memasang papan imbauan dan memberi tahu aparat desa. Jika ada warga yang melihat buaya, kami minta agar tidak membunuhnya karena buaya muara adalah satwa yang dilindungi,” tegas Andre.

Misteri Belum Terpecahkan

Meskipun dugaan awal mengarah pada faktor air pasang, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Apakah buaya-buaya ini hanya tersesat karena arus sungai, atau ada faktor lain yang mendorong mereka keluar dari habitatnya? Mungkinkah mereka sedang mencari sumber makanan baru atau tempat yang lebih aman dan nyaman?

Tim BKSDA Sumsel terus melakukan analisis mendalam untuk mengungkap misteri ini. Sementara itu, warga Desa Bumi Pratama Madira diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar Sungai Menang.

Kemunculan buaya muara di tambak udang OKI menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Kehadiran predator puncak seperti buaya muara menunjukkan bahwa ekosistem Sungai Menang masih relatif sehat. Namun, hal ini juga menjadi tantangan bagi manusia untuk hidup berdampingan dengan satwa liar.

Upaya mitigasi dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci untuk mencegah konflik antara manusia dan buaya. ***

NUSALY Channel

Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.