SEPANG, NUSALY – MotoGP Malaysia 2025 mencatatkan sejarah baru. Alex Marquez (Gresini Ducati) secara resmi mengunci posisi Runner-up Juara Dunia 2025 setelah berhasil finis di posisi kedua pada Sprint Race yang berlangsung 10 lap, Sabtu (25/10).
Dengan kemenangan Juara Dunia 2025, Marc Marquez, yang diraih sebelum ia absen, kini untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua bersaudara menguasai posisi 1 dan 2 klasemen tertinggi Grand Prix.
Dominasi Bagnaia di Balapan Pembuktian
Sementara sejarah diukir, balapan Sprint menjadi milik Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Tampil jauh lebih percaya diri setelah dua kali gagal finis di Mandalika dan Phillip Island, Bagnaia memanfaatkan pole position untuk melesat di depan, diikuti oleh Alex Marquez dan Pedro Acosta.
Meskipun Davide Tardozzi, Bos Ducati, sempat memprediksi balapan yang lebih sulit dibanding Motegi karena pace Alex Marquez, Bagnaia segera membuktikan bahwa kecepatan Q2-nya bukanlah kebetulan. Ia secara konsisten mencatatkan waktu tercepat dan membuka jarak 1,4 detik di Lap 4, dan memperlebar menjadi 2,4 detik di Lap 8.
“Tidak ada yang salah dengan kecepatan sprintnya sejauh ini!” narasi balapan menunjukkan kegembiraan atas pace Bagnaia.
Alex Marquez: Dari P2 Balapan ke P2 Klasemen Dunia
Fokus utama Sprint Race ada pada Alex Marquez. Berbekal keunggulan 97 poin dari Marco Bezzecchi sebelum balapan, Alex hanya perlu mempertahankan posisi teratasnya untuk mengamankan gelar runner-up dunia.
Ia sempat disalip Acosta (KTM) di trek lurus awal, tetapi segera merebut kembali P2. Alex cerdik menjaga jarak dari Acosta yang menurun pace-nya di pertengahan balapan, terutama setelah drama kecelakaan Joan Mir (Honda) di Tikungan 9 saat bersaing memperebutkan P3.
Dengan Mir tersingkir dan Bezzecchi terperosok ke barisan tengah, finis kedua Alex Marquez cukup untuk mengunci posisi kedua klasemen.
Drama Podium yang Dicuri: Penalti Aldeguer
Balapan ditutup dengan drama kontroversial. Rookie sensasional Fermin Aldeguer (Gresini Ducati), yang berhasil menyalip Pedro Acosta di Lap 8 dan menyelesaikan balapan di P3, harus kehilangan podiumnya.
Setelah balapan berakhir, Aldeguer dikenai penalti delapan detik karena pelanggaran tekanan ban (ban depan terlalu rendah). Penalti ini menjatuhkan posisinya secara signifikan di klasifikasi, dari P3 menjadi P8.
Penalti Aldeguer secara langsung mempromosikan:
- Pedro Acosta (KTM) naik ke P3, merebut podium sprint.
- Marco Bezzecchi (Aprilia) naik ke P6 (dari P7).
Dampak dari penalti ini tidak hanya mengubah podium. Dengan kenaikan posisi tersebut, Marco Bezzecchi kini menyamai poin Francesco Bagnaia dalam perebutan posisi ketiga klasemen akhir, menjadikan Grand Prix besok semakin penting.
Hasil Sprint Race (Poin)
| Pos | Pembalap (Tim) | Poin | Keterangan |
| 1 | Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) | 12 | Kemenangan Dominan |
| 2 | Alex Marquez (Gresini Ducati) | 9 | Kunci Runner-up Dunia |
| 3 | Pedro Acosta (Red Bull KTM) | 7 | Promosi setelah Penalti |
| 4 | Franco Morbidelli (VR46 Ducati) | 6 | |
| 5 | Fabio Quartararo (Monster Yamaha) | 5 | |
| 6 | Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) | 4 | Promosi setelah Penalti |
| 7 | Fabio Di Giannantonio (VR46 Ducati) | 3 | |
| 8 | Fermin Aldeguer (Gresini Ducati) | 2 | Awalnya P3, didenda 8 detik |
| 9 | Johann Zarco (Honda LCR) | 1 |
(dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
