Kebangkitan Sang Alien, Akhiri Penantian Enam Tahun
MOTEGI, NUSALY — Sejarah baru terukir di Motegi, Jepang. Marc Marquez resmi dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2025. The Ant of Cervera mengunci gelar ketujuhnya di kelas premier setelah finis kedua di belakang rekan setimnya di Ducati, Pecco Bagnaia, pada Minggu (28/9/2025).
Gelar ini bukan sekadar pencapaian statistik, melainkan penutup dari sebuah periode kelam yang dramatis. Marquez, yang terakhir kali memenangkan titel pada 2019, harus melalui empat tahun penderitaan akibat cedera serius di lengan kanan yang memerlukan empat kali operasi besar antara 2020 hingga 2022, ditambah dua kali serangan diplopia (penglihatan ganda).
Gelar 2025 ini menjadikannya pembalap pertama yang memenangkan gelar premier class enam tahun setelah gelar sebelumnya. Ini adalah bukti nyata dari mentalitas juara yang tak pernah menyerah.
Marquez kini setara dengan legenda Valentino Rossi dengan tujuh gelar MotoGP dan hanya terpaut satu gelar dari rekor sepanjang masa milik Giacomo Agostini (8 titel).
Dominasi Mutlak dan Adaptasi Sempurna di Ducati
Keputusan berani Marquez untuk mengakhiri kemitraan panjangnya dengan Honda pada 2023 demi bergabung dengan tim satelit Gresini Ducati pada 2024 terbukti menjadi titik balik. Setelah sukses membangun kembali performanya dan kembali menjadi pemenang balapan, ia dipromosikan ke tim pabrikan Ducati untuk musim 2025.
Hasilnya? Dominasi mutlak. Marquez merebut gelar dengan keunggulan telak 201 poin, setelah memenangkan 11 Grand Prix dan 14 balapan Sprint sepanjang 17 seri. Angka-angka ini menegaskan bahwa kepindahannya ke motor Desmosedici memberikan paket sempurna untuk kembali ke puncak. Ia juga menjadi juara dunia Ducati yang keempat, menyusul Casey Stoner, Bagnaia, dan Jorge Martin.
Dua Skenario Motegi dan Drama di Lap Akhir
Jalannya balapan di Motegi menyajikan skenario yang berbeda. Memulai dari posisi ketiga, Marquez harus bersabar di belakang pembalap KTM Pedro Acosta selama 10 lap pertama. Ia baru berhasil merebut posisi kedua pada putaran ke-11.
Namun, kemenangan balapan sudah berada di luar jangkauan karena Pecco Bagnaia, yang memulai dari pole position, sudah unggul lebih dari tiga detik. Drama terjadi menjelang akhir, ketika asap mulai keluar dari bagian belakang motor Ducati Bagnaia. Jarak dengan Marquez sempat menipis, namun motor Bagnaia bertahan hingga garis finis, memberinya kemenangan Grand Prix kedua musim ini.
Marquez, dengan perhitungan gelar yang matang, menyelesaikan balapan dengan hati-hati, terpaut 4,196 detik di posisi kedua untuk memastikan mahkota juara dunia. Podium dilengkapi oleh Joan Mir, yang meraih podium pertamanya sebagai pembalap Honda.
Di tengah persaingan ketat, sejumlah nama besar harus puas di luar podium. Marco Bezzecchi (Aprilia) finis keempat, diikuti Franco Morbidelli (VR46) di posisi kelima. Sementara itu, Alex Marquez (Gresini) finis keenam, dan Pedro Acosta yang sempat memimpin harus puas terlempar ke posisi ke-17 setelah melebar di Tikungan 1 pada lap ke-19. (dhi)
NUSALY Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Nusaly.com WhatsApp Channel. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.